REPUBLIKA.CO.ID, SERANG -- Pimpinan Pusat Nasyiatul Aisyiyah (PPNA) akan menyelenggarakan Tanwir II Nasyiatul Aisyiyah pada 4-6 September 2025 di Kota Serang, Banten. Ini tak hanya sebagai forum permusyawaratan tertinggi setelah muktamar, melainkan juga momentum penting untuk merumuskan arah strategis organisasi dalam menjawab isu-isu kontemporer perempuan, anak, dan kebangsaan.
Dengan mengusung tema "Memajukan Perempuan, Mengokohkan Peradaban", Tanwir II diharapkan menjadi ruang kondolidasi dan sekaligus transformasi gerakan perempuan muda agar lebih berdaya, inklusif, dan mampu berperan aktif dalam pembangunan bangsa.
Ketua Umum PPNA Ariati Dina Puspitasari menegaskan, Tanwir II tidak sekadar forum internal, melainkan juga ruang strategis untuk memperkuat peran perempuan dalam tatanan kebangsaan.
"Tanwir II adalah momentum untuk menegaskan bahwa perempuan muda bukan sekadar objek pembangunan, tetapi subjek penting yang membawa perubahan. Kehadiran mereka dalam ruang-ruang strategis akan berdampak besar bagi masa depan peradaban yang adil, setara, dan berkemajuan," ujar Ariati dalam kegiatan Media Gathering di Serang, Banten, Rabu (3/9/2025).
Tanwir II akan menghadirkan sejumlah tokoh nasional, termasuk menteri-menteri pemerintahan RI. Mereka akan menyampaikan pandangan dan arahan terkait isu-isu strategis bangsa. Kehadiran mereka mencerminkan pengakuan atas peran penting Nasyiatul Aisyiyah sebagai gerakan perempuan muda yang konsisten mengusung agenda kemajuan umat dan bangsa.
Selain menetapkan arah kebijakan organisasi, Tanwir II juga akan menghasilkan rekomendasi untuk menjawab tantangan zaman, seperti pendidikan keluarga, perlindungan anak, penguatan kepemimpinan perempuan, hingga peran aktif dalam isu kebangsaan dan sosial kemasyarakatan.
Nasyiatul Aisyiyah (NA) adalah sebuah organisasi otonom (ortum) di lingkungan Muhammadiyah. Berdiri sejak tahun 1931, ortom ini beranggotakan perempuan muda Muslim. NA aktif dalam bidang pendidikan, dakwah, advokasi perempuan dan anak, serta pemberdayaan masyarakat.