Melihat Ketahanan Pangan Kampung Adat Cireundeu di Tengah Maraknya Beras Oplosan

3 weeks ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Proses pembuatan olahan singkong menjadi rasa, di Kampung Adat Cireundeu, Kota Cimahi Selatan, pada Jumat (25/7). Foto: Alya Zahra/kumparan

Di tengah kekhawatiran masyarakat akan maraknya peredaran beras oplosan, sebuah kampung adat di tengah Kota Cimahi tetap tenang. Di sana, ketahanan pangan sudah tercipta sejak era leluhur mereka.

Kampung adat itu bernama Cireundeu, dan berlokasi di Leuwigajah, Cimahi Selatan. Sejak 1918, atau masa kolonial Hindia Belanda, para sesepuh Cireundeu memutuskan untuk beralih ke umbi-umbian.

Pada era itu, Cireundeu mengalami krisis pangan karena hasil padi diambil penjajah. Menghadapi krisis itu, hanya ada 2 pilihan bagi para sesepuh: jadi antek Belanda atau mencari alternatif pangan lain.

Mereka memilih alternatif kedua. Butuh 6 tahun bagi Cirendeu untuk mandiri secara pangan, mereka memanfaatkan singkong di sekitar sebagai pengganti bahan pokok. Kebiasaan makan olahan singkong itu bertahan hingga kini.

Wakil Sesepuh Kampung Adat Cireundeu, Abah Widi (63), saat ditemui di rumahnya, pada Jumat (25/7). Foto: Alya Zahra/kumparan

Abah Widi salah satunya, ia adalah Wakil Sesepuh Kampung Adat Cireundeu. Kepada kumparan ia bercerita sudah 63 tahun lamanya tak makan nasi atau olahan apa pun yang menggunakan tepung beras.

Baginya, ini adalah caranya untuk tetap menjaga nilai-nilai budaya yang ditinggalkan para sesepuh.

“Kita harus menjaga bentuk warisan atau budaya. Kalau kebiasaan nggak makan beras ya jangan (dilanggar). Berarti kita membohongi batinnya sendiri. Intinya begini. Kehidupan itu, Abah di adat itu, kodrat bukan pilihan. Kalau yang namanya kodrat itu, apa yang diwariskan oleh sesepuh kami (harus dijaga),” katanya saat ditemui di rumahnya, Jumat (25/7).

Menurutnya, untuk mewujudkan ketahanan pangan, pemerintah harus memberikan kepastian kepada masyarakat. Jangan sampai membuat rakyat merasa dibohongi karena beredarnya beras oplosan.

Suasana Kampung Adat Cireundeu, Leuwigajah, Cimahi Selatan, yang memiliki kebiasaan memakan olahan singkong sebagai pangan pokok, Jumat (25/7). Foto: Alya Zahra/kumparan

“Ketahanan pangan itu butuh kepastian. Kalau singkong ya singkong, kalau jagung ya jagung. Harus kembali ke zaman dulu negara kita," kata Widi.

Baginya, semua kawasan di Indonesia punya potensi kuat untuk mewujudkan ketahanan pangan masing-masing.

"Papua dengan sagunya, Madura dengan jagungnya. Cireundeu dengan singkongnya. Itu kan secara ritual ya pilihan yang tepat. Tidak harus membohongi masyarakat,” tutupnya.

Ketahanan Pangan Berdampak Pada Ekonomi Warga

Sekali panen, Kampung Adat Cireundeu dapat menghasilkan puluhan kilogram beras singkong, yang kemudian diolah menjadi rasi untuk dikonsumsi dan dijual dengan harga Rp 12.000 per kg.

Salah satu warga Kampung Adat Cireundeu, Neneng (44), mengatakan bahwa memakan olahan singkong sudah menjadi tradisi yang diturunkan setiap generasinya.

Selain diolah menjadi rasi, Neneng mengatakan, biasanya juga dibuat menjadi kue dan makanan ringan, seperti cireng, seroja, bandeng, dan Read Entire Article