Mbak Ita Bantah Kesaksian Saksi di Sidang yang Sebut Dia Perintahkan Bakar Barang Bukti Setoran ASN

1 month ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Mantan wali kota Semarang, Hevearita Gunaryanti Rahayu atau Mbak Ita, membantah keterangan yang menyebutnya memerintahkan pembakaran buku catatan berisi bukti aliran dana dari iuran kebersamaan ASN Bapenda Kota Semarang kepadanya. Dia mengeklaim baru mengetahui hal tersebut di persidangan. 

Keterangan soal dibakarnya bukti catatan setoran dana dari iuran kebersamaan Bapenda Kota Semarang diungkap oleh Syarifah dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Semarang pada Senin (7/7/2025). Syarifah adalah Kepala Bidang Pengawasan dan Pengembangan Bapenda Kota Semarang. Dia turut menjadi bendahara dari iuran kebersamaan para ASN di lembaganya. 

Saat diberi kesempatan oleh majelis hakim untuk menanggapi keterangan saksi, Mbak Ita segera menyanggah kesaksian Syarifah. "Tadi disampaikan bahwa saya meminta untuk buku saudara saksi dibakar. Apakah saksi pernah memperlihatkan buku itu ke saya, tulisan atau jumlah-jumlah iuran kebersamaan itu? Kenapa saya memerintahkan? Karena saya pun tidak tahu itu," kata Mbak Ita kepada Syarifah. 

Syarifah kemudian menjawab bahwa perintah pelenyapan bukti catatan setoran kepada Mbak Ita disampaikan padanya oleh Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari atau Iin. "Yang menyampaikan Bu Iin, tapi perintah Bu Ita," ujarnya. 

Mbak Ita kemudian menanggapi bahwa Syarifah tidak pernah memperlihatkan buku catatan terkait setoran itu kepadanya. "Saya tidak memerintahkan kepada saudara Syarifah untuk membakar buku iuran kebersamaan karena saya dari awal tidak tahu adanya iuran kebersamaan. Baru pada saat sidang ini tahu rincian-rinciannya," kata Mbak Ita. 

Saat dihadirkan sebagai saksi dalam persidangan di Pengadilan Tipikor Semarang, Syarifah mengakui adanya tradisi iuran kebersamaan oleh para ASN di Bapenda Kota Semarang. Dia merupakan bendahara dari iuran kebersamaan tersebut. 

Syarifah menerangkan, iuran kebersamaan dihimpun secara sukarela dari Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang diperoleh para ASN setiap tiga bulan. Nominal TPP yang diterima para ASN Bapenda Kota Semarang bergantung pada realisasi target penghimpunan pajak daerah. Teknis penghitungannya tertuang dalam PP Nomor 69 Tahun 2010. Iuran kebersamaan yang terkumpul setiap tiga bulan rata-rata Rp800 hingga Rp900 juta. 

Menurut Syarifah, iuran kebersamaan itu digunakan untuk kepentingan internal para pegawai Bapenda Kota Semarang. Misalnya seperti rekreasi bersama, membuat seragam batik, termasuk sumbangan bagi para non-ASN di Bapenda Kota Semarang yang tak memperoleh TPP.

Dia mengatakan, pada Desember 2022, Kepala Bapenda Kota Semarang Indriyasari menyampaikan bahwa Mbak Ita meminta setoran sebesar Rp300 juta dari iuran kebersamaan. "Kami para kabid (kepala bidang) dikumpulkan dan Bu Iin (nama panggilan Indriyasari) menyampaikan ada permintaan dari Bu Wali (Kota) sebesar Rp300 (juta). Kita kaget," ucap Syarifah. 

sumber : Antara

Read Entire Article