Massa tumpah ruah di depan kantor bupati dalam aksi demo menuntut Bupati Pati Sudewo mundur dari jabatannya. Mereka menyebut Sudewo sebagai pemimpin arogan.
Pantauan kumparan di lokasi Rabu (13/8), demo ini juga diikuti oleh emak-emak. Donasi dari warga juga sudah ditempatkan di beberapa titik. Karangan bunga hingga spanduk kritikan terhadap Sudewo juga terpasang di kantornya.
Warga sempat berseteru dengan polisi yang berusaha memindahkan truk kontainer yang menjadi panggung utama. Polisi bahkan sudah membawa mobil derek, namun permintaan itu segera ditolak warga.
"Jika tidak segera dipindahkan akan kita derek," ucap seorang polisi dengan nada tegas.
Tindak polisi langsung direspons massa. Ada yang berteriak 'itu yang bawa saya memang kenapa'.
"Bapak-bapak kepolisian jangan bertindak gegabah kita di sini datang memenuhi panggilan bupati kita Sudewo," ujar salah satu massa.
Kemudian massa berbondong menduduki truk tersebut dan melakukan orasi.
Salah satu orator yang juga kuasa hukum Aliansi Masyarakat Pati, Nimerodin Gulo mengatakan, aksi hari ini merupakan bentuk jawaban dari tantangan yang dilayangkan oleh Sudewo. Sebelumnya, Sudewo menyatakan tak gentar di demo bahkan hingga 50 ribu orang.
"Hari ini kita datang ke sini untuk menerima tantangan Sudewo. Bupati yang arogan, yang menantang rakyatnya sendiri," ujar Gulo tersebut, Rabu (13/8).
Massa aksi demo pun kompak menyerukan agar Sudewo mundur dari jabatannya.
"Lengser, lengserkan, lengserkan Bupati Pati," teriak warga
Warga juga meminta agar polisi membuka sekat-sekat di jalan-jalan yang membuat warga lain di Pati kesulitan mencapai alun-alun.
"Kami minta blokade segera dibuka. Supaya saudara-saudara kami dari arah Utara, dari Sukolilo, Juwana, Tlogowungu bisa ke sini," imbuh orator lainnya.
Hingga saat ini, demo masih berlangsung.