
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman, Maruarar Sirait, dan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan fasilitas pembiayaan mikro untuk keperluan sektor perumahan warga Jawa Barat. Pembiayaan itu sebagai upaya untuk melawan pembiayaan dari rentenir.
Pembiayaan mikro yang dimaksud adalah program Mekaar HOME dari PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) dan PT Permodalan Nasional Madani (PNM). Maruarar menuturkan pembiayaan mikro dari SMF dan PNM ini dilihat sebagai langkah yang baik untuk mengalihkan masyarakat ketimbang meminjam dari rentenir.
“Bayangkan tadi ya, cuma Rp 1 juta, itu pinjam. Coba kalau pinjam sama rentenir, berapa bunganya doang? Nah hari ini bisa memberikan solusi. Negara hadir. Negara hadir. Negara memberikan kemudahan, kecepatan, kemurahan,” kata sosok yang akrab disapa Ara itu saat acara di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat Rabu (23/7) malam.
Pada kesempatan yang sama, Dedi Mulyadi melihat memang salah satu masalah masyarakat Jawa Barat adalah banyaknya pinjaman dari rentenir dengan bunga besar. Menurutnya bunga pinjaman rentenir ada di kisaran 15-20 persen. Ia melihat banyak masyarakat yang justru terjebak dalam siklus utang semacam itu.
“Dan itu bergulir itu terus, dan kemudian nanti biasanya warga ini ketika di bank emok dia enggak kebayar, dia bayar lewat bank keliling. Ketika bank keliling enggak kebayar dia bayar lewat bank MBK. Jadi muter sebenarnya. Jadi satu warga itu bisa jadi setoran banknya ada 4 bank,” ujar Dedi.
Dengan problem itu, KDM melihat posisi program Mekaar HOME sebagai solusi karena menawarkan bunga lebih rendah. Meski begitu, diperlukan juga komitmen dari masyarakat untuk disiplin dalam pengembalian pinjaman.
“Kan ada problem warga kita itu cuma satu saja. Bahwa seringkali kalau ini dianggap pinjaman itu berbau negara. Itu suka agak susah balikinnya. Nah tinggal bagaimana mengikat mereka untuk bisa mengembalikan. Karena apa bunganya lebih rendah. Ini saja punishment ini yang harus segera disiapkan dalam seperti ini,” ungkap Dedi.
Dalam agenda pemberian pembiayaan yang diselenggarakan di Lembur Pakuan, Subang, Jawa Barat Rabu (23/7) malam, ada 200 nasabah PNM yang hadir dan 50 di antaranya mendapat akses pembiayaan Mekaar HOME. Ia menuturkan sejatinya program tersebut sudah berlangsung sejak Desember 2021 dan berfokus pada renovasi hunian produktif.
“Memang pembiayaan yang kita berikan tidak berupa kredit perumahan karena kita memang dibatasi hanya bisa memberikan untuk usaha yang produktif. Jadi kita memberikannya dalam bentuk renovasi tempat usaha agar tempat usahanya lebih menarik,” kata Basuki.
Sejak 2021 sampai Juni 2025, Basuki mencatat penyaluran pembiayaan secara nasional pembiayaan mikro tersebut sudah mencapai Rp 1,7 triliun untuk renovasi lebih dari 710 ribu rumah. Khusus untuk Jawa Barat, program ini sudah menyalurkan pembiayaan mikro untuk renovasi 140 ribu rumah.