
MANCHESTER United sempat menunjukkan tanda-tanda kebangkitan lewat dua kemenangan beruntun di New Jersey dan Chicago. Namun, langkah mereka tersendat di Atlanta, saat ditahan imbang oleh Everton dalam laga Summer Series yang digelar di Mercedes-Benz Stadium.
Dua kali United unggul yang diraih melalui melalui penalti Bruno Fernandes dan gol indah Mason Mount gagal mempertahankan keunggulan. Hasil ini memperlihatkan masalah utama musim lalu, terutama di lini belakang, belum benar-benar terselesaikan.
Pelatih Ruben Amorim menurunkan formasi menyerang dengan Fernandes, Bryan Mbeumo, dan Matheus Cunha bergantian mengisi lini depan. Kombinasi ini cukup menjanjikan saat menguasai bola. Cunha bahkan nyaris mencetak gol dalam dua peluang awal pertandingan, termasuk sebuah tembakan tipis melebar usai menerima umpan dari Amad Diallo.
Namun, lubang di lini tengah dan kesalahan mendasar di pertahanan membuat United kembali rentan. Manuel Ugarte, yang menjadi sorotan sejak awal pertandingan, kehilangan bola di area berbahaya yang langsung dimanfaatkan Idrissa Gueye untuk memberi assist kepada Iliman Ndiaye. Skor pun imbang 1-1.
Sebelumnya, United sempat unggul 1-0 melalui penalti Bruno Fernandes pada menit ke-18. Amad Diallo dijatuhkan James Tarkowski di kotak penalti, meski keputusan wasit Thomas Bramhall tampak kontroversial dan mungkin akan ditinjau ulang jika ada VAR. Namun, tanpa teknologi itu di Summer Series, Fernandes sukses mengeksekusi penalti dengan tenang.
Masalah bertahan kembali menghantui United. Usai Mount mencetak gol cantik untuk membawa United unggul 2-1, gawang mereka kembali jebol akibat kesalahan beruntun. Bola liar hasil tekel Amad Diallo membentur Ayden Heaven dan justru masuk ke gawang sendiri. Skor kembali imbang 2-2.
Pergantian Pemain
Pergantian pemain tak banyak mengubah keadaan. Mbeumo diganti Patrick Dorgu, sementara Diogo Dalot berpindah posisi dan Amad Diallo didorong lebih ke depan. Everton tampil lebih agresif, bahkan nyaris membalikkan keadaan andai peluang Beto tidak digagalkan Leny Yoro.
United nyaris mencuri kemenangan di akhir laga. Dorgu mendapat peluang setelah menerima umpan dari Mount, namun memilih menembak sendiri ketimbang memberi bola ke Rasmus Højlund yang sudah berdiri bebas. Højlund terlihat frustrasi dan menendang tiang gawang usai peluang itu terbuang.
Secara keseluruhan, laga ini menjadi pengingat keras bagi United bahwa potensi lini depan tidak akan berarti jika pertahanan tetap mudah ditembus. Amorim mungkin mampu membangun semangat dan budaya tim, tapi selama lini tengah dibiarkan kosong bak donat dan pertahanan tak kunjung solid, harapan untuk tampil konsisten tetap jauh dari kenyataan. (The Sun/Z-2)