REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG — Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas), mengatakan akan menyarankan agar usaha ritel modern hanya berdiri di ibu kota kabupaten dan provinsi. Hal itu bakal dilakukan ketika Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih sudah mapan.
Zulhas mengungkapkan, pada era Orde Baru (Orba), unit usaha rakyat di daerah dilindungi pemerintah. “Mana ada dulu ritel modern masuk desa-desa, tidak ada. Nanti kalau Kopdes sudah kuat, kita akan sarankan ritel modern sampai di ibu kota saja; ibu kota kabupaten, ibu kota provinsi,” ucapnya saat menyampaikan pidato seusai meninjau Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Kamis (28/8/2025).
Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu kemudian menceritakan bahwa ibunya sempat memiliki usaha warung. Orang tuanya juga berternak ayam, bebek, dan kambing. “Saya dulu pelihara ayam, pelihara bebek, setiap hari dapat telur. Seminggu dikemas, bawa ke kota, jual, dapat duit,” ujarnya.
Zulhas mengaku, berkat usaha warung orang tuanya, ia bisa bersekolah. “Sekarang emak-emak sudah tidak bisa buka warung lagi, sudah modern semua,” katanya.
Ia mengungkapkan, tujuan pembentukan Kopdes Merah Putih adalah pemberdayaan masyarakat. “Agar desa-desa, kelurahan-kelurahan, itu lahir pengusaha-pengusaha. Desa dan kelurahan itu menjadi pusat UMKM,” ucapnya.
Zulhas menekankan, pemerintah termasuk melalui Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara) akan membantu operasional Kopdes Merah Putih. “Danantara mungkin (mengucurkan) berapa ratus triliun nanti. KUR juga ada Rp 300 triliun. Nanti plafon untuk Kopdes ini Rp 240 triliun,” katanya.
Dalam kunjungannya ke Koperasi Kelurahan Merah Putih Gedawang, Zulhas didampingi COO Danantara Dony Oskaria, Gubernur Jateng Ahmad Luthfi, dan Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng Pramestuti.