Mahasiswi di Karawang Diperkosa-Dipaksa Nikah: Diteror, Rumah Dilempari Batu

1 month ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dok. IstimewaKuasa hukum korban perkosaan di Karawang, Gary Gagarin saat berkoordinasi dengan P2TP2A Karawang terkait kasus korban. Foto: Dok. Istimewa

Mahasiswi berusia 19 tahun di Kabupaten Karawang, Jawa Barat, diduga menjadi korban pemerkosaan. Dia dipaksa menikah dengan pelaku lalu diceraikan 1 hari kemudian.

Pelaku merupakan guru ngaji berinisial J. Selain sebagai guru ngaji, pelaku adalah paman korban.

Kuasa hukum korban, Gary Gagarin mengatakan kondisi psikis korban terganggu. Kepada orang tuanya, korban bahkan kerap menyatakan ingin berhenti kuliah.

Alasannya, keluarga korban kerap menerima ancaman dan teror dari pihak keluarga pelaku karena dianggap menghancurkan karier J sebagai seorang guru. Bahkan rumah korban tak luput.

"Rumah korban sampai dilempari batu, padahal klien kami adalah korban. Antara korban dan pelaku juga masih ada hubungan keluarga," ujarnya.

Gary menuturkan peristiwa ini terjadi saat korban sedang berada di rumah neneknya di Kecamatan Majalaya, Karawang, pada 9 April 2025.

Pelaku yang mengetahui keberadaan korban lalu menyusul, mengaku ingin bertemu karena belum sempat berlebaran.

"Ketemu, bersalamanlah dengan pelaku, setelah itu dia (korban) menjadi tidak sadar, dibawa ke kamar dan dilakukanlah kekerasan seksual di situ. Terpergok si nenek, dipanggil warga, lalu diamankan," ungkap Gary, Kamis (26/6).

"Saat kejadian korban tidak sadar, baru sadar setelah di klinik," tambahnya.

Pelaku ketika itu langsung digiring pihak keluarga korban ke Polsek Majalaya agar mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Alih-alih diproses hukum, polisi justru memediasi kasus tersebut dan menyarankan perdamaian.

Kesepakatan damai itu berisi pernyataan pelaku bersedia menikahi korban dan keduanya tidak akan saling menuntut di kemudian hari.

 Fuss Sergey/ShutterstockIlustrasi orang lempar batu. Foto: Fuss Sergey/Shutterstock

Dinikahi 1 Hari lalu Diceraikan

"Yang kami sesalkan, polsek tidak mengarahkan kasus ini ke PPA Polres, tapi ternyata polsek malah menangani sendiri. Di sana ada tekanan terhadap keluarga (korban) untuk melakukan pernikahan dengan alasan aib desa," ujar Gary.

"Enggak masuk akal, pernikahan pun selang sehari langsung diceraikan. Ini harus dipahami penegak hukum, jangan dibiasakan pelaku kekerasan seksual didamaikan," kata Gary.

Hingga saat ini, menurut Gary, pelaku masih menjalankan aktivitas seperti biasa sebagai seorang guru ngaji, di saat korban masih berupaya memperjuangkan keadilan atas nasibnya.

"Dari situ ternyata korban coba lapor ke Satgas TPKS di kampus, tapi tidak ada tindak lanjut dan terkesan didiamkan," terangnya.

Pada Mei 2025, tim kuasa hukum sebetulnya sudah melaporkan lagi kasus ini ke Unit PPA. Namun laporan tidak bisa diproses karena sebelumnya ada surat pernyataan damai.

"Akhirnya kita ke P2TP2A untuk meminta pendampingan psikis agar kondisi korban bisa pulih. Kita akan bersurat ke Kapolres untuk minta atensi," katanya.

Penjelasan polisi

Terpisah, Kasie Humas Polres Karawang, Ipda Cep Wildan, membenarkan kasus tersebut difasilitasi penyelesaiannya oleh Polsek Majalaya.

Polisi menilai kasus tersebut tidak bisa diproses ke Unit PPA Polres Karawang karena korban bukan anak di bawah umur.

"Korban sudah 19 tahun, jadi bukan anak di bawah umur. Kalau ke PPA, itu untuk anak-anak karena lex specialis, makanya kemarin difasilitasi untuk berdamai,” jelasnya

Terkait rencana korban akan kembali melapor ke kepolisian, Wildan mempersilakan. "Sah-sah saja untuk laporan, cuma dilihat juga delik aduan yang disangkakan ke pelaku apa," jelasnya.

Read Entire Article