
Indonesia Eximbank atau Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI), sebagai Special Mission Vehicle di bawah Kementerian Keuangan RI, terus menunjukkan peran strategis dalam memperkuat daya saing ekspor nasional. Salah satu mandat penting yang diemban adalah Program Penugasan Khusus Ekspor (PKE), bentuk nyata kehadiran negara dalam mendorong transaksi ekspor yang secara komersial sulit dilaksanakan, tetapi dinilai vital bagi perekonomian nasional.
Melalui skema PKE, pemerintah memberikan dukungan pembiayaan, penjaminan, dan asuransi kepada sektor-sektor prioritas. Direktur Pengelolaan Risiko Keuangan Negara Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu RI, Tony Prianto, menyebutkan bahwa PKE membawa tujuan mulia (noble purpose).
“APBN melalui PKE memiliki noble purpose yang juga berdampak pada perekonomian nasional, antara lain peningkatan jumlah dan kapasitas eksportir, perluasan pasar negara tujuan ekspor, diversifikasi produk, serta penciptaan multiplier effect dan devisa,” kata Tony di Ballroom Meruorah Labuan Bajo, Kamis (10/7).
Hingga Juni 2025, Indonesia Eximbank telah menyalurkan dana lebih dari Rp 26 triliun melalui skema PKE, dari total Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 13,7 triliun. Program ini mencatat devisa ekspor sebesar USD 4,18 juta atau setara Rp 66,3 triliun, dengan cakupan lebih dari 90 negara tujuan.
Plt. Direktur Pelaksana Pengembangan Bisnis Indonesia Eximbank, Maqin U. Norhadi, menyatakan bahwa kehadiran PKE menjadi penggerak ekosistem ekspor nasional.
“Program ini memperkuat reputasi Indonesia sebagai produsen berkualitas global, serta mendorong pembangunan dan bisnis berkelanjutan di pasar internasional,” ujar Maqin.
Delapan Skema PKE yang Dijalankan Indonesia Eximbank
Saat ini terdapat delapan skema PKE aktif, masing-masing dengan fokus sektor dan tujuan berbeda:
1. PKE Kawasan Afrika, Asia Selatan, Timur Tengah, Eropa Timur, dan Amerika Latin
Untuk membuka pasar ekspor non-tradisional Indonesia.
2. PKE Usaha Kecil dan Menengah (UKM)
Mendukung pelaku UKM berorientasi ekspor agar naik kelas dan menembus pasar global.
3. PKE Trade Finance
Mendukung ekspor 18 produk prioritas nasional melalui fasilitas perdagangan.
4. PKE Industri Alat Transportasi
Menopang industri seperti perkapalan, perkeretaapian, kedirgantaraan, dan alat transportasi khusus.
5. PKE Industri Farmasi dan Alat Kesehatan
Mendukung ekspor produk kesehatan seperti vaksin, jarum suntik, dan kantong darah.
6. PKE Pariwisata dan KEK Mandalika
Menunjang pengembangan kawasan pariwisata dan ekonomi khusus Mandalika.
7. PKE Marina dan Penunjang DSP (Destinasi Super Prioritas)
Untuk pembangunan infrastruktur marina dan sarana wisata di kawasan super prioritas.
8. PKE Industri Penerbangan
Mendorong industri pesawat terbang dan komponennya menembus pasar internasional.
Daftar Proyek Ekspor Strategis
Berbagai proyek ekspor strategis telah lahir dari program PKE. Di antaranya:
Pesawat CN 235 Medium Aircraft Wing untuk Nepal
CN 235-220 Maritime Patrol Aircraft untuk Senegal
NC212i untuk Filipina
Kereta Container Flat Top Wagon untuk Selandia Baru
Kereta penumpang ke Bangladesh
Kapal Landing Platform Dock ke Uni Emirat Arab
Biskuit energi tinggi ke Dubai dan Kongo
Jarum suntik dan kantong darah ke AS, Mesir, dan Tanzania
Vaksin Polio, Difteri, TBC ke India, Malaysia, Nigeria, dan Pakistan
Ekspor semen ke berbagai negara Afrika dan Asia Selatan
Pembangunan apartemen oleh kontraktor Indonesia di Aljazair
Pengembangan KEK Mandalika
Infrastruktur destinasi pariwisata super prioritas Labuan Bajo