Pemerintah mengucurkan pembiayaan untuk investasi sebesar Rp 243,1 triliun dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Pembiayaan investasi tersebut dikucurkan untuk berbagai program, dari perumahan sampai Koperasi Desa Merah Putih.
Menteri Keuangan Sri mulyani menjelaskan, investasi pertama ada untuk sektor perumahan dalam bentuk investasi di PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) atau SMF sebesar Rp 6,6 triliun dan BP Tapera sebesar RP 33,5 triliun.
“Ini untuk membantu target 350 ribu rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers RAPBN dan Nota Keuangan 2026 di Kantor DJP, Jakarta Selatan pada Jumat (15/8).
Selain itu, terdapat pembiayaan investasi untuk pengadaan lahan melalui Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) sebesar Rp 9,6 triliun. Hal tersebut akan digunakan untuk 18 proyek strategis nasional (PSN). Pembiayaan investasi lainnya adalah untuk infrastruktur daerah sebesar Rp 4 triliun melalui PT Sarana Multi Infrastruktur (Persero) atau SMI.
Hal yang tak luput dari pembiayaan investasi adalah Koperasi Desa Merah Putih (KDMP). Untuk sektor tersebut, pembiayaan investasi yang dikucurkan adalah Rp 83 triliun untuk 83 ribu KDMP.
“Kemudian Koperasi Desa Merah Putih, Rp 83 triliun adalah menaruh dana pemerintah di bank Himbara sebesar Rp 83 triliun,” ujar Sri Mulyani.
Selain itu, terdapat pembiayaan investasi untuk beasiswa, riset inovasi, pengembangan world class university lewat LPDP sebesar Rp 25 triliun. Terdapat pula pembiayaan investasi untuk kerja sama internasional melalui IsDB sebesar Rp 1,6 triliun, IDA Rp 0,2 triliun dan IFAD Rp 0,05 triliun. Pembiayaan investasi lainnya juga ditujukan untuk Perum Bulog sebesar Rp 22,7 triliun.
“Ketahanan pangan Rp 22,7 triliun, itu untuk Bulog, itu seperti investment atau seperti injeksi kapital untuk kapital tapi di Bulog, Bulog itu melakukan tugas khusus,” kata Sri Mulyani.
Sisanya, pembiayaan investasi dikucurkan sebesar Rp 35,9 triliun untuk investasi lainnya, sekolah unggul garuda dan revitalisasi sekolah. Selain itu, terdapat pula investasi terhadap sektor lingkungan sebesar Rp 1 triliun dalam bentuk asuransi BMN dan penanggulangan bencana.