
Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) akan meminta keterangan rekan kerja Arya Daru Pangayunan di Kementerian Luar Negeri (Kemlu).
Arya Daru adalah diplomat muda Kemlu yang ditemukan meninggal dengan kondisi tak wajar di indekosnya.
Ini merupakan lanjutan, setelah Komnas HAM meminta keterangan pihak keluarga hingga penjaga kos Arya Daru.
"Akan dilakukan segera (meminta keterangan rekan kerja Arya Daru)," kata Ketua Komnas HAM Anis Hidayah melalui pesan singkat, Jumat (25/7).

Sebelumnya, Anis dan timnya telah berkunjung ke rumah Arya Daru di Jalan Munggur, Jomblang, Janti, Kapanewon Banguntapan, Kabupaten Bantul, Rabu (23/7).
Empat orang anggota keluarga dimintai keterangan. Namun, Anis tak merinci detailnya.
Komnas HAM juga telah meminta keterangan penjaga kos Arya Daru di Gondia International Guesthouse, Jalan Gondangdia Kecil, Menteng, Jakarta Pusat.
Perkembangan Penyelidikan
Polda Metro Jaya terus menyelidiki kasus kematian Arya Daru.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi, mengatakan Arya Daru berada di rooftop gedung Kemlu sekitar 1 jam 26 menit. Namun, Ade tak menjelaskan aktivitas apa saja yang dilakukan Arya.
"Jadi hasil pendalaman terhadap CCTV yang ada di gedung Kemlu, tempat korban bekerja, kemudian hasil pemeriksaan saksi-saksi yang dilakukan oleh penyelidik, maka diduga, tanggal 7 Juli 2025, jam 21.43 sampai jam 23.09 atau sekitar 1 jam 26 menit, diduga korban berada di rooftop lantai 12 gedung Kemenlu," ujar Ade Ary di Mapolda Metro Jaya, Kamis (24/7).

Ade juga mengatakan saat datang Arya masih terlihat membawa tas ransel dan kantong belanja. Namun, setelah dia turun dari rooftop, tas ransel dan kantong belanja itu ditinggalkan.
"Kemudian penyelidik mendapatkan fakta bahwa berdasarkan pengamatan CCTV tersebut, awalnya korban naik, membawa tas gendong dan tas belanja, kemudian saat turun, korban sudah tidak membawa tas gendong dan tas belanja. Inilah fakta yang ditemukan," kata Ade Ary.
Polisi juga mengungkap kondisi jenazah Arya Daru wajahnya tertutup plastik yang kemudian dililit menggunakan lakban kuning. Selain itu telepon genggam Arya Daru juga belum ditemukan.
"Kondisi korban itu (wajahnya tertutup) plastik, kemudian baru lakban, lakban kuning," ujarnya.