
REJEKI jalur langit, mungkin masih banyak orang belum paham sehingga meragukan hal itu. Namun, tak demikian halnya dengan seorang spiritual motivator yang akrab dengan sapaan Bonzor. Pria kelahiran Kalimantan Barat, 26 Juli 1984, ini merasakan bagaimana dahsyatnya mengamalkan rejeki jalur langit.
Pada 2020, Bonzor berkisah ia terlilit hutang menggunung, hingga Rp15 miliar. Itu karena kegagalan beberapa usahanya. Kondisi ini membuatnya sempat putus asa. Namun, dia berusaha mengubah diri, lebih mendekatkan kepada Yang Maha Kuasa. “Saya melakukan salat Taubat dan mulai bersedekah dengan apa yang saya punya,” tukas ayah tiga anak ini, di Cibubur, Jabar, Jumat (5/9).
Sampai kemudian, ada yang menghubungi Bonzor lewat telepon. Orang itu bernama Aida, salah satu pihak yang meminjamkan uang kepada dirinya. Bonzor menduga Aida akan menagih hutang. Nyatanya, Aida akan meminjamkan modal Rp50 juta agar dirinya bisa bangkit lagi dari keterpurukan melalui usaha menjadi makelar besi.
Dari komisi pertama yang diperoleh sebagai makelar besi sebesar Rp3,5 miliar, sebesar Rp2,5 miliar disedekahkan."Kalau kita mau kaya, jangan pelit sedekah. Bukan lagi 2,5%, tetapi harus 30% dari apa yang kita dapat,” jelasnya.
Selain istikamah dengan sedekah, ia membocorkan amalan jalur langit seperti membaca Ayat 1000 Dinar, Yasin, berprasangka baik kepada Allah SWT, serta mengasuh anak yatim.
Pengalamannya meraih rejeki melimpah lewat jalur langit membuatnya ingin berbagi dengan sesama, terutama orang-orang yang memiliki permasalahan sama dengan dirinya.
Karena itu, bertepatan dengan Hari Maulid Nabi Muhammad SAW pada 5 September 2025, ia merilis single Rejeki Jalur Langit. Single ini merupakan hasil kolaborasi Bonzor bersama Ustaz Derry Sulaiman dan Dodi Kangen Band.
Bonzor mengatakan dirinya memang ingin berbagi pengalaman kepada sebanyak-banyaknya orang mengenai kedahsyatan rejeki jalur langit melalui konsultasi pribadi, seminar, dan merilis single. “Saya ingin berbagi pengalaman dengan siapa saja. Bahwa yang namanya rejeki lewat jalur langit itu nyata adanya dan saya sendiri pernah merasakannya,” tegas Bonzor.
Ustaz Derry Sulaiman menambahkan awalnya kolaborasi ini sama sekali tidak direncanakan, melainkan mengalir dengan sendirinya.
“Ketika saya menunjukkan lagu ini kepada Bonzor dan istrinya, mereka bilang, lagunya bagus. Padahal awalnya judulnya Bismillah, tapi akhirnya diganti dengan Rejeki Jalur Langit. Sudah takdir Allah kami akhirnya berkolaborasi,” ujar Ustaz Derry.
Ia melanjutkan lagu ini bisa menjadi motivasi bagi siapapun yang tengah berikhtiar mengatasi suatu masalah. Menurutnya, kelebihan lagu ini daripada lagu religi lainnya adalah lagu ini dibuat berdasarkan true story dari Bonzor.
“Insya Allah setelah lagu dan video klip dirilis, kami akan tur ke beberapa radio, kemudian ke beberapa kota sekalian seminar Rejeki Jalur Langit. Semoga lagu ini bisa diterima para pecinta musik di Indonesia,” pungkas Ustaz Derry. (H-2)