Ombudsman Soroti Ketimpangan Tunjangan DPRD NTT

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ombudsman Soroti Ketimpangan Tunjangan DPRD NTT Kepala Ombudsman NTT, Darius Beda Daton(MI/Palce Amalo)

BESARAN tunjangan rumah dan transportasi anggota DPRD NTT serta DPRD kabupaten/kota tengah menuai kritik publik. Besaran tunjangan tersebut dinilai tidak sejalan dengan kemampuan keuangan daerah dan kondisi sosial ekonomi masyarakat NTT.

Kepala Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan NTT, Darius Beda Daton mengatakan aturan mengenai gaji dan tunjangan anggota DPRD sebenarnya telah diatur dalam regulasi nasional, mulai dari Peraturan Pemerintah, Permendagri hingga PMK tentang Standar Biaya Umum (SBU). 

Namun, masalah muncul ketika pemerintah daerah dan DPRD tidak sepenuhnya mempedomani aturan tersebut. “Pemda menunjuk penilai untuk survei harga sewa rumah dan kendaraan sebagai dasar perhitungan tunjangan. Tapi, angka yang ditetapkan dalam Pergub justru jauh melampaui hasil survei itu,” kata Darius Sabtu (6/9).

Ia mencontohkan, hasil survei penilai menunjukkan harga sewa rumah di Kota Kupang paling tinggi Rp4,5 juta per bulan dan biaya transportasi Rp18 juta per bulan. Namun, Pergub NTT Nomor 22 Tahun 2025 menetapkan tunjangan rumah sebesar Rp23,6 juta dan transportasi Rp28–31 juta per bulan.

Menurutnya, angka tersebut memang bisa saja sesuai dengan kemampuan keuangan daerah, tetapi belum mempertimbangkan fakta bahwa masih ada sekitar 1,1 juta warga NTT yang hidup miskin.

Darius mengingatkan, kelebihan pembayaran tunjangan berpotensi menjadi temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). “Jika tidak dikembalikan, bisa menjadi tindak pidana korupsi berjemaah. Pengalaman DPRD Kota Kupang periode lalu menunjukkan hal itu,” ujarnya.

Ia menekankan pentingnya revisi Pergub NTT Nomor 22 Tahun 2025 dan peraturan bupati di kabupaten/kota untuk menyesuaikan kembali besaran tunjangan. “DPR RI saja sudah menurunkan tunjangan mereka. Kita di daerah bisa meniru langkah itu,” tegasnya.

Lebih jauh, Darius menegaskan bahwa kepatuhan pejabat negara pada regulasi, asas kewajaran, dan kepantasan menjadi kunci dalam menjaga kepercayaan publik.“Kepercayaan publik adalah modal utama membangun daerah. Tanpa dukungan publik, akan muncul apatisme dan rendahnya kepatuhan terhadap kebijakan pemerintah,” pungkasnya. (PO/M-3) 

Read Entire Article