Grup musik Kerispatih angkat bicara mengenai polemik hak cipta lagu yang jadi isu hangat di industri musik Tanah Air saat ini. Band yang kini digawangi Fandy (vokal), Arief (gitar), dan Anton (drum) ini memilih untuk tunduk dan patuh pada aturan hukum yang berlaku di Indonesia.
Vokalis Kerispatih, Fandy Santoso, memastikan posisi Kerispatih tidak akan ikut campur terlalu jauh dalam perdebatan yang ada, melainkan fokus pada pemenuhan kewajiban sesuai Undang-undang.
"Yang pasti, Kerispatih kita taat hukum saja. Undang-undang seperti apa yang berlaku, kami ikuti saja. Kami enggak bisa ikut campur terlalu jauh juga," ujar Fandy dalam konferensi pers di Kemang, Jakarta Selatan, belum lama ini.
Fandy menambahkan, Kerispatih tidak pernah mengambil posisi ekstrem dengan membebaskan pemakaian lagu atau sebaliknya, melarang secara kaku.
"Kalau Kerispatih, mau bilang membebaskan untuk semua tempat juga kita enggak seperti itu. Kita ikuti saja aturannya seperti apa. Kalau bayar royalti, bayarlah. Kami juga untuk melarang juga tidak pernah melarang seperti apa. Setiap orang berbeda juga," tutur Fandy.
Sikap senada juga disampaikan oleh gitaris Kerispatih, Arief Nurdiansyah. Arief menyinggung potensi larangan dari mantan personel sekaligus pencipta lagu-lagu hits Kerispatih, Doadibadai Hollo atau Badai.
"(Dilarang Badai), Kami taat hukum aja. Apa yang berlaku di Indonesia saat ini seperti apa," tutur Arief.
Secara teknis, pemenuhan kewajiban royalti Kerispatih mereka lakukan melalui lembaga resmi, yaitu LMK Wahana Musik Indonesia (WAMI).
"Kami daftar ke WAMI, ya, kami lakukan di sana dengan WAMI. Tetap memainkan (lagu Badai) lalu bayar ke WAMI," jelas Arief.
Menurut Arief, diskusi antara pihak Kerispatih, Badai, dan manajemen, terus dilakukan untuk mencari jalan terbaik.
"Direct license dulu pernah. Sekarang enggak, karena kamk ikuti aturan yang berlaku. Ada diskusi juga dengan Badai dan manajemen juga. So far kita jalan, perjanjian kita buat sama-sama," ucap Arief.
Arief menyebut ada hubungan simbiosis mutualisme antara Badai sebagai pencipta lagu dan Kerispatih sebagai penampil yang membesarkan karya tersebut.
"Karya Badai bisa booming karena Kerispatih, Kerispatih booming juga karena Badai. Kita juga sebagai band. Ada andil, bukan hanya penciptanya," ungkap Arief.
"Main gitarnya juga saya mainkan. Tidak menafikan bahwa Badai pencipta lagu luar biasa. Dia bagian dari perjalanan juga. Kami bawakan sebagai perform, dan sebagainya," tutupnya.