
Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengusulkan skema Embarkasi Haji Berbasis Hotel sebagai solusi sementara sebelum Asrama Haji DIY di Kulon Progo selesai dibangun. Usulan ini telah mendapat dukungan penuh dari Komisi VIII DPR RI.
Kepala Kanwil Kemenag DIY, Muhammad Bahiej, menyampaikan bahwa Bandara Internasional Yogyakarta (YIA) sudah siap melayani penerbangan langsung ke Jeddah. Sejumlah hotel di sekitar YIA juga telah melalui proses visitasi dan dinyatakan layak oleh Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah.
“Hotel-hotel sekitar YIA bahkan lebih unggul dari beberapa asrama haji di Indonesia. Ini bisa menjadi solusi jangka pendek yang lebih realistis,” kata Bahiej saat menerima kunjungan Komisi VIII DPR RI, Jumat (11/7).
Dalam skema ini, jemaah akan menginap di hotel sekitar bandara sebelum diberangkatkan ke Tanah Suci. Pemeriksaan kesehatan dilakukan di Puskesmas Temon I, sementara proses imigrasi dan bea cukai ditangani langsung di Bandara YIA. Jarak hotel ke bandara yang hanya sekitar lima menit dinilai mempercepat alur layanan.

Bahiej menyebut konsep ini sebagai “bid’ah hasanah”, yakni inovasi baru yang membawa kemaslahatan dalam pelayanan haji tanpa harus menunggu infrastruktur asrama rampung.
“Pelayanan bisa dimulai lebih cepat. Yang penting, jemaah terlayani dari daerahnya sendiri,” tegasnya.
Ketua Komisi VIII DPR RI, Ashabul Kahfi, menyatakan dukungan penuh terhadap skema ini. Menurutnya, DIY sudah menunjukkan kesiapan untuk melayani jemaah secara mandiri, tanpa terus bergantung pada Embarkasi Solo.
“Kami mendukung penuh. Ini terobosan yang konkret dan menunjukkan kesiapan DIY untuk mandiri dalam pelayanan haji,” ujarnya.
Sementara itu, pembangunan Asrama Haji DIY di Kulon Progo tetap berjalan. Saat ini proyek tersebut masih dalam tahap penyusunan Detail Engineering Design (DED) dan penguatan koordinasi lintas sektor.