JPPI Kritik Program Kado dari Presiden untuk Guru: Itu Hak, Bukan Hadiah

2 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

JARINGAN Pemantau Pendidikan Indonesia atau JPPI melontarkan kritik keras terhadap narasi "kado dari presiden" berupa insentif kesejahteraan bagi guru. Dia menyayangkan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu’ti yang menyampaikan hal itu menjelang peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia. JPPI menilai, menyebut hak guru sebagai "hadiah" dari presiden adalah bentuk kebohongan publik sekaligus penghinaan terhadap profesi guru.

Koordinator Nasional JPPI, Ubaid Matraji, menyatakan kesejahteraan guru adalah amanat undang-undang, bukan bentuk kemurahan hati presiden. “Istilah kado ini merupakan upaya politisasi guru yang membahayakan, karena mengaburkan fakta bahwa pemenuhan hak guru adalah kewajiban negara. Ini bukan hadiah, ini konstitusional,” kata Ubaid dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo pada Kamis, 7 Agustus 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Ia menilai, penggunaan istilah tersebut tak hanya menyesatkan publik, tapi juga mencerminkan upaya pencitraan politik dengan menjadikan guru sebagai alat kampanye menjelang momentum nasional.

JPPI juga menyayangkan nominal insentif sebesar Rp 300 ribu per bulan yang disebut-sebut sebagai kado. Menurut Ubaid, angka tersebut jauh dari layak dan tidak manusiawi, terutama bagi guru honorer dan guru PAUD yang selama ini hidup dalam kondisi serba kekurangan.

“Ini bukan hanya tidak layak secara ekonomi, tetapi juga secara moral merendahkan harkat dan martabat profesi guru. Mereka adalah orang-orang yang mencerdaskan bangsa, bukan pengabdi sukarela yang cukup diberi receh,” ujarnya.

JPPI mencatat bahwa banyak guru honorer di Indonesia hanya menerima gaji di bawah Rp 1 juta per bulan—angka yang jauh tertinggal dibanding negara-negara Asia Tenggara lain, yang rerata gaji gurunya berkisar antara Rp 5,5 juta hingga Rp 11,2 juta per bulan.

Ironi lain yang disoroti JPPI adalah bagaimana pemerintah menuntut guru untuk terus meningkatkan kualitas pengajaran, sementara pada saat yang sama abai terhadap kesejahteraan mereka. Banyak guru, kata Ubaid, justru harus mengorbankan waktu dan energi untuk sekadar memenuhi kebutuhan dasar, bukan untuk peningkatan profesionalitas.

JPPI juga menemukan banyak guru tidak bisa mencairkan tunjangan profesi akibat syarat administratif yang rumit, terutama di wilayah 3T dan Sekolah Rakyat. Ini bertentangan dengan klaim pemerintah bahwa tunjangan kini cair setiap bulan.

“Alih-alih dipermudah, banyak guru frustrasi dan memilih mundur karena haknya tak kunjung bisa diakses,” kata Ubaid.

Atas dasar itu, JPPI mendesak pemerintah menghentikan politisasi kesejahteraan guru dan segera membenahi sistem tata kelola guru di Indonesia secara sistematis dan adil. Ubaid menegaskan bahwa investasi terhadap guru adalah investasi masa depan bangsa, bukan beban anggaran negara.

“Sudah saatnya negara berhenti mempermainkan nasib guru dengan retorika semu. Kesejahteraan mereka adalah hak, bukan alat pencitraan,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengungkapkan soal kado dari Presiden Prabowo Subianto untuk para guru di HUT ke-80 RI. Kado itu, kata Mu'ti berupa serangkaian bantuan kesejahteraan yang telah dan akan diberikan pemerintah bagi para pendidik, terutama guru honorer dan guru PAUD nonformal.

Mu’ti mengatakan bantuan ini merupakan bagian dari program prioritas hasil cepat presiden dan wujud komitmen untuk meningkatkan kualitas serta kesejahteraan guru sebagai garda terdepan pendidikan nasional.

Salah satu program utama adalah pemberian insentif sebesar Rp 300 ribu per bulan untuk 341.248 guru honorer. Insentif ini diberikan selama tujuh bulan dan langsung ditransfer ke rekening masing-masing guru. “Realisasi transfer sebesar Rp 716 miliar sudah mencapai lebih dari 85 persen,” kata Mu’ti dalam acara Kado HUT RI dari Presiden untuk Guru yang diselenggarakan di Gedung Kemendikdasmen, Jakarta Selatan, Rabu, 6 Agustus 2025.

Selain itu, pemerintah juga menyalurkan Bantuan Subsidi Upah (BSU) sebesar Rp 300 ribu per bulan selama dua bulan kepada 253.470 guru PAUD nonformal. Total anggaran BSU ini mencapai Rp 125 miliar dan juga ditransfer langsung ke rekening penerima.

Read Entire Article