REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Seorang jamaah haji Debarkasi Kota Padang, Provinsi Sumatra Barat (Sumbar) asal Kota Padang bernama Mariatun Buyung Sutan (51 tahub) tiba di Indonesia setelah menjalani perawatan intensif sekitar dua bulan di Tanah Suci.
"Setelah dirawat sekitar dua bulan di Tanah Suci, Mariatun Buyung Sutan akhirnya bisa pulang ke Tanah Air," kata Kepala Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kementerian Agama Provinsi Sumbar, M. Rifki di Padang, Senin (26/8/2025).
Mariatun Buyung Sutan sebelumnya tergabung dalam kelompok terbang (kloter) lima. Ia bersama dua jamaah lainnya harus dirawat karena menurunnya kondisi kesehatan setelah operasional Armuzna diselenggarakan.
Selama perjalanan pulang ke Indonesia Mariatun didampingi dua petugas haji dari Teknis Urusan Haji Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) Jeddah, Lucki Prasetia dan Susi Darmayanti Hanafia Hasim. Mariatun bertolak dari Bandara King Abdul Aziz Internasional Jeddah (Hajj Terminal) dengan penerbangan Lion Air JT 81.
"Sebelumnya ada tiga orang yang dirawat pascamusim haji namun dua di antaranya meninggal dunia," kata Rifki.
Kedua jamaah haji yang wafat di Arab Saudi tersebut yakni Zubir Kahar Abdul Rauf asal Kabupaten Agam, dan Nurbaiti Sirin Rahab asal Kabupaten Padang Pariaman. Sementara, Mariatun Buyung Sutan berhasil pulang ke Ranah Minang dalam kondisi yang sudah jauh lebih baik.
"Kita bersyukur seorang haji Debarkasi Padang yang sebelumnya dirawat sudah kembali ke Tanah Air. Total masih ada 15 jamaah haji asal Indonesia yang kini menjalani perawatan di Arab Saudi," sebut dia.
Senada dengan itu, Susi Darmayanti perawat yang mendampingi jamaah mengatakan Mariatun dirawat karena mengalami komplikasi, sleep apnea (gangguan tidur yang berpotensi napas terhenti), asam lambung, diabetes militus dan riwayat jantung.
"Selama penerbangan jamaah dilengkapi dengan oksigen karena dalam posisi tidur dan dibantu bilevel positive airway pressure atau alat bantu pernapasan," ujarnya.
Sementara itu, Dini salah seorang adik Mariatun mengaku sudah lama menunggu kedatangan kakaknya yang selama ini harus menjalani perawatan intensif di Tanah Suci akibat komplikasi penyakit yang dideritanya.
"Yang pasti, kami senang, terharu karena kakak yang selama ini berjuang seorang diri di Tanah Suci bisa kembali dengan selamat," ujarnya.
sumber : Dok Republika