Kementerian Investasi dan Hilirisasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan US-ASEAN Business Council (USABC) dan American Chamber of Commerce in Indonesia (AmCham Indonesia). Penandatanganan berlangsung di Jakarta, Rabu (30/7), dan menjadi tonggak baru fasilitasi investasi kedua negara.
MoU ini bakal menjadi platform komunikasi strategis antara pemerintah dan pelaku usaha, sekaligus sarana promosi peluang investasi serta penanganan hambatan regulasi dan akses pasar.
Menteri Investasi dan Hilirisasi/Kepala BKPM, Rosan Roeslani, menegaskan pentingnya peran AS dalam perdagangan dan investasi Indonesia.
Dia menyebut, kolaborasi antara perusahaan-perusahaan AS dan Indonesia akan memainkan peran penting untuk kedua negara.
"Kami percaya masih banyak potensi yang bisa digali bersama. Saat ini, kami tidak hanya mendorong investasi masuk ke Indonesia, tetapi juga memulai babak baru dengan kapasitas untuk berinvestasi keluar melalui Danantara,” ujar Rosan dalam keterangan resminya diterima Sabtu (2/8).
Menurut Rosan, AS merupakan mitra penting bagi Indonesia, baik dalam perdagangan maupun investasi. Pada tahun 2024, total nilai perdagangan antarkedua negara mencapai USD 38,6 miliar, tumbuh 11,5 persen dibanding tahun sebelumnya.
Di sisi investasi, AS berada di peringkat 5 teratas sumber investasi asing yang masuk ke Indonesia dengan nilai mencapai USD 3,70 miliar, naik 12,8 persen dari tahun 2023. Dalam rilis realisasi investasi semester I 2025, tercatat AS juga bertengger di peringkat ke-6 dengan nilai investasi sebesar USD 1,56 miliar.
Kementerian Investasi dan Hilirisasi secara aktif mulai mendorong reformasi regulasi untuk menciptakan iklim investasi yang lebih kondusif. Pemerintah saat ini tengah meninjau hambatan non-tarif, isu tingkat komponen dalam negeri (TKDN) dan sistem kuota, serta telah membentuk Satgas Deregulasi Investasi yang melibatkan lintas kementerian dan lembaga.
“Kami bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menarik investasi. Karena itu, kami ingin Indonesia dipilih sebagai mitra yang paling strategis di kawasan,” katanya.
USABC Senior Vice President and Regional Managing Director, Ambassador Ted Osius, memandang forum ini sebagai platform konkret untuk mengidentifikasi prioritas kebijakan, menyelesaikan hambatan, dan memperluas peluang investasi berkualitas.
Managing Director AmCham Indonesia, Donna Priadi, menyatakan siap menjadi mitra utama pemerintah dalam menarik investasi AS ke Indonesia dan mendukung pertumbuhan ekonomi menuju tercapainya visi Indonesia Emas 2045
“AmCham Indonesia menyambut baik penandatanganan MoU dengan BKPM, dan meyakini bahwa investasi AS di Indonesia merupakan kekuatan positif bagi pertumbuhan, kemakmuran, dan inovasi” ujarnya di kesempatan yang sama.