Irsa Destiwi: Jangan Hanya Label, 60 Persen Musiknya Harus Jazz

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Jangan Hanya Label, 60 Persen Musiknya Harus Jazz Pianis Irsa Destiwi(Dok: Jazz Gunung)

FESTIVAL musik jazz di Indonesia selalu berkembang secara dinamis setiap tahun. Mulai dari yang sudah konsisten digelar setiap tahun, munculnya festival anyar, hingga ada gelaran jazz yang sudah tidak lanjut lagi.

Terma jazz masih dipandang ‘menjual’, banyak yang memanfaatkan jazz sebagai embel-embel festival musik mereka, meski secara komposisi musik yang dipresentasikan tak dominan jazz.

Pianis jazz Irsa Destiwi berbagi pandangannya mengenai pentingnya kehadiran festival musik jazz di Indonesia. Menurutnya, dari sisi musisi jazz, festival menjadi penting sebagai wadah untuk menampilkan karya-karya orisinal jazz dari si musisi.

“Musisi jazz juga butuh wadah, (untuk) kami bisa mengekspresikan atau membawakan lagu orisinal di wadah yang tepat, di jazz festival. Seperti yang banyak kita sekarang dengar jazz festival, tapi kok isinya keroncong misalnya, atau pop, atau apa gitu,” cerita Irsa saat ditemui usai manggung di Jazz Gunung Series 3 Ijen di Jiwa Jawa Ijen Resort, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (9/8).

“Maksudnya, jangan hanya label jazz saja, tapi isinya juga harus jazz. At least kayak 60% ke atas lah gitu, musisi jazz dilibatkan. Di sini (Jazz Gunung) pun ada yang tidak jazz kan gitu, tapi it’s good karena 60% ke atas jazz, di festival jazz,” tambah Irsa.

Bersama trionya, Grady Boanerges (drum) dan William Lyle (bas), Irsa merasa puas karena bisa membawakan karya-karya orisinalnya di Jazz Gunung Ijen. Irsa saat ini membawakan subgenre jazz tradisional. Di tengah penampilannya, Irsa Destiwi & Trio pun harus kena hujan. Namun, karena belum kelar satu lagu, ketiganya tetap melanjutkan untuk bermain. 

“Tidak ada cara lain, ya main saja. Karena kami tidak mungkin cut di tengah lagu, kecuali langsung ada badai. Itu, ya, sudah itu, pengecualian lah ya. Tapi kalau hanya rintik-rintik, ya masih oke lah,” kisah Irsa.

“Tapi, pertimbangan lainnya adalah kan ada sound system dan elektronik ya. Makanya, kami selesaikan satu lagu, terus ya kami tanya ke panitia, mau bagaimana, break dulu atau apa. Tidak perlu, ‘aduh aku harus gimana?’ Tidak perlu panik. Maksudnya ya sudah ditanyain saja, karena memang ya kami tidak bisa mengatur hujan kan.”

Tahun ini menjadi ketiga kalinya Irsa tampil di Jazz Gunung Ijen. Bagi Irsa, kembali ke Jazz Gunung seperti reuni dengan semua pekerja panggung dan teman musisi karena sudah saling mengenal. Perbedaannya, tahun ini Irsa merasa Ijen lebih hangat dibanding tahun-tahun sebelumnya ketika ia datang.

“Yang sekarang ini agak hangat, walaupun hujan ya, agak hangat,” ucap Irsa.(M-2)

Read Entire Article