WAKIL Menteri Hukum Eddy Hiariej akan berdebat tentang revisi Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (RKUHAP) dengan aktivis hak asasi manusia Haris Azhar dalam satu forum yang digelar Social Movement Institute atau SMI di Auditorium Yayasan Badan Wakaf Universitas Islam Indonesia di Jalan Cik Di Tiro Yogyakarta pada Sabtu, 9 Agustus 2025.
Pilihan Editor:Posisi Bahlil Lahadalia di Golkar Mulai Digoyang
SMI merupakan organisasi non-pemerintah yang beranggotakan aktivis HAM yang aktif berdemonstrasi memprotes revisi KUHAP karena tak melibatkan partisipasi publik. Mereka juga rutin menggelar aksi Kamisan bersama Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindakan Kekerasan atau KontraS, menuntut pemerintah menyelesaikan pelanggaran dan kejahatan HAM melalui berbagai unjuk rasa dan diskusi.
Tim kampanye SMI Muhammad Fakhrurrozi mengatakan masyarakat sipil khawatir RUU KUHAP berpotensi melanggar HAM. Debat itu, kata dia, fokus mengajak publik memahami penyusunan RUU KUHAP dan isinya. “Kami ingin pastikan RUU KUHAP bukan jadi alat penguasa untuk menghukum rakyatnya,” kata dia dihubungi pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Masyarakat sipil selama ini menyoroti pasal-pasal bermasalah, di antaranya penangkapan sewenang-wenang. SMI mengunggah poster debat di media sosial seperti Instagram dan membuka pendaftaran peserta. Menurut Muhammad, peserta antusias dan jumlahnya semakin bertambah. Hingga kini jumlah pendaftar debat itu sebanyak 625 orang, kebanyakan merupakan mahasiswa.
Debat itu, kata Paul, juga merespons pernyataan Eddy dalam wawancara dengan Tempo. Dalam wawancara yang terbit pada 26 Juli 2025 itu, Eddy menyatakan siap berdebat 7x24 jam soal RUU KUHAP dengan masyarakat sipil.
Selain mendatangkan Eddy dan Haris, SMI juga melibatkan sejumlah korban salah tangkap untuk berbicara, menyatakan sikap, dan tuntutannya. Korban itu di antaranya Purwoko, ayah dari korban salah tangkap polisi Kepolisian Resor Kota Banyumas, Oki Kristiodiawan. Oki ditahan di kantor polisi dan tak lama setelah itu dia meninggal, keluarga kasus salah tangkap klitih di Gedongkuning, dan kasus mahasiswa Papua, Yoseph.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini