
BULOG kantor cabang Cirebon baru melakukan Penyaluran beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) sebanyak 180 ton. Sementara itu, harga beras di pasaran terus mengalami kenaikan.
“Mulai pertengahan Juli lalu, kami sudah menyalurkan sebanyak 180 ton beras untuk program SPHP.” tutur Kepala Perum Bulog Kantor Cabang Cirebon, Ramaijon Purba, Jumat (8/8).
Penyaluran dilakukan melalui beragam saluran. Di antaranya melalui toko retail, toko-toko beras di pasar, dan Koperasi Desa Merah Putih. Penyaluran beras SPHP juga dilakukan melalui gerakan pangan murah (GPM) yang dilakukan pemerintah daerah, melalui koperasi yang dimiliki kementerian maupun lembaga TNI dan Polri, serta Rumah Pangan Bulog.
“Ke depannya kami berharap GPM bisa digencarkan lagi untuk stabilisasi harga pangan khususnya beras,” tambah Purba.
Sebagai operator, Bulog siap untuk menyalurkan beras karena stok yang dimiliki melimpah.
Tahun ini Bulog Cirebon telah berhasil menyerap hingga 133.624 ton setara beras. Sementara stok yang ada di gudang Bulog Cirebon kini mencapai 175 ribu ton.
“Dari sisi stok, sangat-sangat besar sekali,” lanjut Purba.
Bulog Cirebon juga telah menyalurkan beras keluar daerah atau movereg, ke Bogor, Cianjur, Bandung dan Karawang, sekitar 10 ribu ton.
Bulog Cirebon juga telah menyalurkan bantuan pangan untuk Juni dan Juli mendekati 10 ribu ton. “Beras bantuan pangan sudah selesai kami lakukan per 31 Juli lalu,” paparr Purba.
Sementara itu, harga beras di pasaran kini sudah mengalami kenaikan. Untuk beras medium harganya sudah mencapai Rp14 ribu per kilogram atau naik dari sebelumnya Rp12.500.
Beras premium sebesar Rp15 ribu dari sebelumnya Rp14 ribu dan beras pandan wangi mencapai Rp16.500 per kilogram.
“Kenaikan harga beras ini tidak sekaligus, tapi naik per lahan dan sudah terjadi sejak lebih kurang sebulan yang lalu,” tutur Endah, pedagang beras di Pasar Pagi, Kota Cirebon.