WAKIL Rektor III atau Bidang Kemahasiswaan Universitas Mulawarman Moh. Bahzar menjelaskan alasan kampus mengundang pejabat dan TNI dalam Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB). Bahzar mengatakan bahwa keputusan Unmul mengundang Wakil Gubernur Kalimantan Timur adalah untuk sosialisasi program beasiswa pemerintah, Gratispol.
“Selama ini kan programnya masih simpang siur. Kami undang menjelaskan sebetul-betulnya kepada masyarakat kampus. Bukan nontonin politik” kata Bahzar saat dihubungi Tempo pada Jumat, 8 Agustus 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gratispol diluncurkan oleh Gubernur Kalimantan Timur Rudy Mas'ud pada April 2025. Program ini akan menanggung Uang Kuliah Tunggal pemilik kartu penduduk (KTP) Kalimantan Timur .Kebijakan tersebut berlaku untuk mahasiswa yang masuk melalui tiga jalur penerimaan, yaitu Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes, dan jalur mandiri.
PKKMB Universitas Mulawarman digelar di GOR 27 September, Samarinda, pada Senin, 4 Agustus 2025. Kegiatan itu diikuti sekitar 6.337 mahasiswa baru. Pengenalan kehidupan kampus di Unmul hanya diselenggarakan terpusat satu hari. Kemudian fakultas masing-masing memberikan materi.
Bahzar juga mengklarifikasi keterlibatan Kapoksahli Pangdam VI/Mulawarman Brigadir Jenderal TNI Deni Sukwara dalam PKKMB kemari. Dia mengklaim Unmul kerap mengundang unsur TNI setiap tahun. Namun, tahun-tahun sebelumnya kampus hanya mengundang perwakilan Komando Resor Militer.
Perwakilan TNI di PKKMB Unmul memberikan materi mengenai geopolitik dan kepemimpinan. “Apa salahnya? karena itu kan untuk mengisi wawasan kebangsaan. Nampaknya itu kan digoreng-goreng,” kata Bahzar.
Kehadiran pejabat dan TNI itu memang menuai kritik. Dosen Fakultas Hukum Unmul, Herdiansyah Hamzah, mempertanyakan kehadiran Wakil Gubernur Seno Aji yang menjadi pembicara kunci di acara PKKMB. Herdiansyah mengatakan orientasi kehidupan kampus bukan pengenalan pejabat.
“Sayang sekali saat pertama kali mahasiswa baru menginjakkan kaki di kampus, tapi mereka sudah diajarkan bermesraan dengan kekuasaan,” kata Herdiansyah melalui keterangan di aplikasi perpesanan Whatsapp, Jumat, 8 Agustus 2025.
Herdiansyah mengatakan kehadiran TNI yang diwakili Kodam VI Mulawarman sebagai bentuk indoktrinasi. Dia menilai kampus bisa menyerahkan materi-materi cinta tanah air kepada dosen kewarganegaraan atau pancasila. “Kalau urusan kedisiplinan, kita bisa belajar dari orang sipil seperti Hatta, tidak harus dengan militer,” kata pengajar mata kuliah hukum tata negara ini.