
SEJUMLAH warga di Banyumas, Jawa Tengah, mengeluhkan harga beras yang melonjak. Di sisi lain, beras premium menghilang dari pasaran. Salah seorang warga di Purwokerto Timur, Dian, 48, mengungkapkan harga beras di Pasar Wage mencapai Rp14.500 per kilogram (kg). “Biasanya, harga beras berkisar Rp13 ribu per kg, tetapi saat sekarang mencapai Rp14.500 per kg,”jelasnya pada Selasa (26/8).
Dia mengaku biasa membeli beras premium di toko modern. Namun, dalam sepekan terakhir dia tidak menemukannya. “Ternyata di toko modern sudah tidak ada stok beras premium, sehingga saya membeli ke pasar tradisional. Tidak tahu mengapa beras premium menghilang,”katanya.
Sementara salah seorang pekerja toko modern di Purwokerto, Ari, 23, mengaku dalam dua pekan terakhir pasokan beras premium sangat minim. “Beberapa waktu lalu, ada pasokan, tetapi hanya 5 bungkus saja. Itu pun hanya satu merek. Pokoknya tidak seperti sebelumnya pasokan beras premium,”katanya.
Berdasarkan pemantauan Media Indonesia, sejumlah toko modern memang tidak lagi ada stok beras premium. Beras yang dijual di toko modern yang terlihat hanyalah beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Sedangkan pedagang di Pasar Manis, Agus, 38, juga mengakui bahwa beras premium kosong sejak dua minggu terakhir. “Selama dua minggu belakangan beras premium seperti merek Sania tidak ada lagi di pasaran. Terakhir saya menjual dengan harga Rp80 ribu per kemasan isi 5 kg,”katanya.
Ia menambahkan saat ini hanya menjual beras curah dan beras kemasan SPHP. Untuk beras curah saat ini, harganya mencapai Rp14.500 per kg. “Saat ini, harga beras curah kualitas medium sudah mencapai Rp14.500 per kg,”jelasnya. (H-4)