
MENGHADAPI dunia lapangan kerja dewasa ini tidak mudah dengan berbagai tantangan kemajuan global dan dunia digital seperti otomatisasi dan robotisasi. Terkait itu, para siswa SMK Metland mesti berani ,kreatif dan tingkatkan kompetensi.
"Saya berpesan untuk kalian para siswa jangan takut menghadapi tantangan ini.Kita tingkatkan kompetensi dengan hard skill juga soft skill disertai dukungan pemerintah atau kementerian terkait," kata Pembina Yayasan Pendidikan Metland (YPM) Wahyu Sulistio pada sambutan acara Generasi Cinta Prestasi ( GCP ) yang digelar SMK Pariwisata Metland School , di Mall Metropolitan Cilengsi, Bogor, Jawa Barat.
Pada acara tersebut hadir Kepala SMK Pariwisata Metland School Darmawan,Widyaprada Utama Kemendikdasmen Wardani,Abri D.Prabawa Direktur Pembinaan Kelembagaan Vokasi Pekerja Migran indonesia Kementerian P2MI, Surono anggota TPPN Kemenpar, Sulistio M Cahyono Ketua Tim Kerja Peserta Didik Direktorat SMK Kemendikdasmen,Cahya K Ratih Direktur Seamolec, Komite Sekolah Metland Jelani, dan lain lain.
Wahyu Sulistio juga mengajak jajaran pimpinan, guru dan siswa SMK Metland dapat cepat beradaptasi dan berinovasi. Selain itu kemampuan berpikir kritis, berkomunikasi di era global penting disertai upaya menjalin kolaborasi dengan kalangan dunia usaha dan dunia industri ( DUDI). "Namun terpenting juga karakter dan integritas harus jadi pijakan kita semua," tegasnya.
Wahyu mengingatkan visi menjadi pemimpin masa depan yang berjiwa entrepreneurship, bagi keluarga dan lingkungan. "Tanamkan cita cita kuat menjadi pemimpin yang mampu mengubah lingkungan lebih baik.Tentu kita mulai dari diri sendiri," tegasnya.
Darmawan menambahkan selama 11 tahun memimpin dengan panduan YPM telah berhasil mengubah image masyarakat tentang pendidikan vokasi. "Dahulu vokasi merupakan pilihan kedua kini menjadi keberminatan.Sejumlah alumni kami melanjukan pendidikan ke Singapura,bekerja di negara maju dan lain lain.Kita ngin membuktikan kita mampu bersaing," tegas Darmawan.
Dikatakan tahun ini pihaknya mempunyai program internasional untuk pelatihan bahasa Jepang,Jerman dan Mandarin. "Ini upaya kami memberikan kualitas pembelajaran terbaik bagi siswa kami," kata Darmawan.
Ia menyebut sejumlah alumni telah lulus bekerja di hotel bertaraf internasional. Juga ada yang mendapat beasiswa di kampus Tiongkok.
Menurut Darmawan kiprah ini terlaksana berkat dukungan Direktorat SMK Kemendikdasmen dan kementerian P2MI,serta kementerian dan lembaga lain juga kalangan DUDI. "Saya bangga menjadi kepala sekolah kalian," tukas Darmawan.
Alumni SMK Metland Gilang Fajar yang bekerja di Ritz Carlton Dubai hadir memberi motivasi adik adiknya.Menurutnya kemampuan berbahasa asing Inggris sangat penting melancarkan komunikasi profesinya di Dubai." Untuk memanfaatkan hasil kerja kita mesti menabung dan membantu orang tua," pesan Gilang.
Kolaborasi
Pada kesempatan itu, Widyaprada Kemendikdasmen Wardani memaparkan tentang transformasi strategis SMK 2025-2026. "SMK Metland merupakan SMK unggulan.Saya apresiasi yang terus berinovasi dengan penyiapan SDM, guru dan kurikulumnya," ungkapnya.
Namun ia mengingatkan terbatasnya lapangan kerja harus diantisipasi dengan tantangan tidak menentu masa depan seperti digitalisasi, AI dan robotisas.
Wardani menyebut ada peluang bagi lulusan SMK untuk bekerja yakni tersedia 1,6 jt lowongan kerja di luar negeri yang belum terisi. Selain diminta kreatif,ia juga mengingatkan pentingnya peran guru.
Guru memiliki jabatan profesional maka mesti bangga dalam mengajar, kreatif inovatif untuk menjadi guru yang hebat," tukas mantan Direktur SMK Kemendikdasmen ini.
Abri D Prabawa dari Kementerian P2MI senada bahwa kesempatan kerja di luar negeri semakin terbuka.Dari 1,6 juta lowongan kerja luar negeri baru terisi 400 ribu. Namun kompetitor bursa tenaga cukup banyak dari berbagai negara seperti dari Filipina yang mempunyai kemampuan bahasa.
Dikatakan Abri, KP2MI men dorong pendidikan vokasi di SMK untuk mempunyai kelas vokasi khusus migran.Untuk itu,pihaknya akan kerjasama atau kolaborasi dengan Kemendikdasmen guna menyiapkan kurikulum,sertifikasi dan lain lain.
Dikatakan tujuannya utamanya yang pasti adalah, agar yang bekerja ke luar negeri kompeten, kemudian isu pelindungannya harus lebih dikuatkan lagi.
"Satu lagi yang akan kita dorong seperti yang disampaikan Pak Presiden Prabowo menginginkan pekerja migran indonesia itu harus kompeten, perlindungannya harus lebih baik," tukasnya.
Salah satu yang akan diupayakan oleh KP2Mi ini,lanjut dia pihaknya harus bekerjasama atau kolaborasi dalam konteks menyiapkan, penyiapannya bekerjassama dengan kedua belas kementerian, diantaranya dengan Direktorat SMK Kemendikdasmen .Ia melihat bahwa potensi yang bisa di tingkatkan untuk penyiapan kerja luar negeri cukup tinggi.
"Mapping yang minat itu ada di mana, sekolah ini menjadi salah sumber, dalam mengopatimalkan ini, pasti nya kita akan menyiapkan sebuah program bersama," pungkasnya.
Pada kesempatan sama,Surono dari Tim Profesional Pariwisata Nasional ( TPPN) Kemenpar menambahkan guna mendapat pengakuan internasional ada empat hal, pertama sertifikat kompetensi dari BNSP , kedua sertifikat Register,ketiga ijazah vokasinya, dan keempat adalah kredensial mikro yaitu sertifikat kompetensi yang diberikan oleh lembaga pendidikan selama proses pembelajaran.
Surono menambahkan SMK Metland telah mengajukan proposalnya memulai pilot proyeknya sehingga diharapkan Januari 2025 sudah menghasilkan. "Karena ini dari pemerintah, intinya pembinaan, dan SMK ini siap calon pertama untuk menyiapkan diri bahwa kami siap untuk satu SMK ini, siswa ini bisa paling tidak 7 okupasi," pungkas Surono. (H-2)