
PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyatakan bahwa pengaruh lobi Israel di Kongres telah menurun drastis dibandingkan masa lalu. Hal itu ia sampaikan dalam wawancara eksklusif dengan Daily Caller di Ruang Oval pada Jumat (29/8).
Trump menyinggung hasil jajak pendapat Pew Research Center bulan Maret lalu, yang menunjukkan semakin banyak warga muda Partai Republik bersikap skeptis terhadap Israel. Dia mengaku menyadari perubahan itu dan menilai dukungan kuat Israel di parlemen bukan lagi seperti dulu.
"Saya akan memberi tahu Anda, Israel memiliki lobi terkuat di Kongres dari apa pun atau badan, atau dari perusahaan atau korporasi atau negara mana pun yang pernah saya lihat. Israel adalah yang terkuat. Hari ini, tidak memiliki lobi sekuat itu. Sungguh menakjubkan," kata Trump dikutip Daily Caller, Selasa (2/9).
Presiden Trump menegaskan dirinya telah berbuat banyak untuk Israel, termasuk dalam operasi militer menghadapi Iran. Namun, dia menilai dinamika politik di Washington membuat posisi Israel melemah.
"Dulu ada masa di mana Anda tidak boleh bicara buruk, kalau Anda ingin jadi politisi. Sekarang ada AOC plus tiga, dan semua orang gila ini. Mereka benar-benar telah mengubahnya," tambahnya.
Trump juga menyinggung serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 yang menurutnya menjadi titik balik besar.
"(Tanggal) 7 Oktober adalah hari yang benar-benar mengerikan, karena saya sudah melihat fotonya," ujarnya.
Meski demikian, dia menilai perang berkepanjangan di Gaza justru merugikan citra Israel.
"Mereka mungkin memenangkan perang, tetapi mereka tidak memenangkan dunia hubungan masyarakat dan itu merugikan mereka," ucap Trump.
Pernyataan presiden Trump ini disampaikan saat meningkatnya kritik terhadap Israel dari sebagian sekutu politik Trump sendiri. Anggota DPR Partai Republik dari Georgia, Marjorie Taylor Greene, baru-baru ini menyebut Israel melakukan genosida di Gaza.
Sementara itu, mantan penasihat Trump, Steven Bannon juga menuduh Israel bukan sekutu sejati Amerika Serikat dan menilai pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu tidak dapat dipercaya. (H-4)