
DIREKTUR Utama PT Transportasi Jakarta, Welfizon Yuza mengatakan pihaknya masih membahas terkait rencana perbaikan puluhan halte Trans-Jakarta yang terbakar akibat unjuk rasa beberapa waktu lalu.
Ia pun masih enggan menjawab, apakah nantinya halte dilakukan perbaikan atau dirubah total secara desain, mengingat beberapa halte rusak parah hingga merambat ke jembatan penyeberangan orang (JPO).
"Lagi dibahas, lagi dirapatin. Pak Gubernur (Pramono Anung) sudah bertemu dengan Menteri PU, akan dibahas di rapat berikutnya," kata Welfizon kepada awak media di Balai Kota Jakarta, Selasa (2/9).
Ia mengatakan, rencana desain ulang JPO masih akan dibahas dalam pertemuan lanjutan. Pasalnya, untuk alokasi anggaran masih belum diketahui. "Nanti akan ada rapat berikutnya baru kita kasih tahu. Kan baru ketemu tadi. Apalagi anggarannya belum nanti akan ada tindak lanjut," bebernya.
Sebelumnya, Gubernur DKI Pramono Anung mengatakan, kericuhan yang terjadi dalam beberapa hari terakhir menyebabkan 22 halte Trans-Jakarta terdampak kerusakan. Tak hanya itu, kamera CCTV, pintu masuk MRT Jakarta, dan puntu tol juga menjadi sasaran amuk massa dalam kericuhan tersebut.
"Dari sejumlah tersebut, enam halte Trans-Jakarta terbakar dan dijarah. Kemudian, ada 16 halte Trans-Jakarta yang dirusak dan kemudian dilakukan coret-coret vandalisme dan sebagainya," kata Pramono usai melakukan rapat Forkopimda bersama Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri dan Pangdam Jaya Mayjen Deddy Suryadi, di Balai Kota Jakarta, Senin (1/9).
Menurut dia, estimasi kerugian akibat kerusakan fasilitas umum itu mencapai Rp55 miliar. Kerusakan halte Trans-Jakarta menyumbang kerugian paling besar di antara kerusakan fasilitas umum lainnya.
"MRT Jakarta kerusakan infrastruktur sebesar Rp3,3 miliar, Trans-Jakarta kurang lebih Rp41,6 miliar. Kemudian, kerusakan CCTV infrastruktur lainnya Rp5,5 miliar sehingga total kerusakan ada Rp55 miliar," ujar Pramono. (Far/P-2)