Lampung Geh, Bandar Lampung – Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) DPRD Provinsi Lampung mendorong pemerintah pusat agar segera menghentikan impor tapioka dan menetapkan harga singkong yang berkeadilan. Hal ini disampaikan menyusul langkah Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal yang menghadiri Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) bersama Badan Legislasi (Baleg) DPR RI terkait perjuangan nasib petani singkong. Ketua Fraksi PKB DPRD Lampung, Fatikhatul Khoiriyah menyatakan, masuknya impor tapioka selama ini telah berdampak pada rendahnya harga jual singkong di tingkat petani, khususnya di Lampung yang merupakan salah satu produsen utama singkong nasional. “Impor tapioka menjadi salah satu sebab rendahnya harga singkong di Lampung. Oleh karena itu, FPKB mendorong penghentian impor tapioka dan penetapan harga yang adil bagi petani,” ujar Khoir sapaan akrabnya, pada Kamis (26/6).
Menurutnya, langkah Gubernur Lampung yang menyuarakan persoalan singkong ke DPR RI merupakan bentuk keberpihakan terhadap nasib petani, dan patut menjadi perhatian serius pemerintah pusat untuk menindaklanjuti dengan kebijakan konkret. “Kami mengapresiasi langkah Gubernur yang telah menyampaikan langsung aspirasi petani dan pelaku usaha singkong kepada DPR RI. Namun, perjuangan ini tidak bisa sendiri. Pemerintah pusat harus segera merespon dengan kebijakan perlindungan terhadap hasil tani dalam negeri,” lanjutnya. Fraksi PKB menegaskan, isu harga singkong dan kebijakan impor tidak hanya berdampak pada sektor ekonomi lokal, tetapi juga berkaitan erat dengan agenda besar ketahanan pangan nasional. “Dukungan untuk petani singkong adalah langkah nyata menuju kemandirian pangan nasional. Ini bukan hanya soal ekonomi lokal, tetapi bagian dari strategi nasional,” tegasnya. Khoir juga menambahkan, Lampung membutuhkan skema perlindungan harga dan regulasi distribusi hasil tani yang berpihak pada petani. Ia mengajak seluruh elemen baik di daerah maupun pusat untuk bersinergi. “Perjuangan panjang ini tentunya membutuhkan dukungan dari semua pihak. Harapan kami, perjuangan ini akan mampu meningkatkan pendapatan petani, mendorong tumbuhnya industri pertanian dalam negeri, dan mengurangi ketergantungan pada impor,” pungkasnya. (Cha)