Eropa Kian Panas, Kathutla di Spanyol Meluas

REPUBLIKA.CO.ID, MADRID – Pemerintah Spanyol mengerahkan tambahan 500 tentara untuk membantu memadamkan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah barat laut Galicia. Total personel militer yang dikerahkan kini mencapai sekitar 1.400 orang, menyusul semakin meluasnya kebakaran di dekat Kota Ourense.

Spanyol juga masih menunggu kedatangan pesawat pengangkut air yang dijanjikan negara-negara Eropa lainnya. Di lapangan, petugas pemadam kebakaran berjuang memadamkan 12 titik api di Galicia.

Kepala Pemerintahan Galicia, Alfonso Rueda, menyatakan evakuasi warga masih dilakukan karena sejumlah rumah terancam. “Rumah-rumah masih terancam sehingga kami menerapkan karantina wilayah dan melakukan evakuasi,” kata Rueda, Ahad (17/8/2025).

Galicia telah menghadapi penyebaran karhutla selama lebih dari sepekan. Badan prakiraan cuaca Spanyol, AEMET, memperingatkan suhu ekstrem bisa mencapai 45 derajat Celsius di sejumlah wilayah. Pada Sabtu (16/8/2025), suhu di Kota Cordoba tercatat 44,7 derajat Celsius.

Melalui platform X, AEMET menyatakan suhu panas diperkirakan tetap tinggi dalam beberapa hari ke depan, bersamaan dengan tingginya risiko kebakaran baru.

Data Sistem Informasi Kebakaran Hutan Uni Eropa menunjukkan sekitar 158 ribu hektare lahan di Spanyol telah terbakar sepanjang tahun ini atau hampir setara luas London metropolitan.

Badan Iklim Eropa, Copernicus, menyebut benua Eropa sebagai wilayah dengan pemanasan tercepat di dunia. Ilmuwan menilai perubahan iklim memperbesar frekuensi suhu panas dan kekeringan sehingga membuat Eropa kian rentan terhadap karhutla.

Spanyol dikabarkan segera menerima dua pesawat pengangkut air dari Belanda yang akan bergabung dengan armada Prancis dan Italia yang telah turun membantu. Kepala Badan Perlindungan Sipil Spanyol, Virginia Barcones, menyebut personel pemadam dari negara lain juga akan tiba dalam beberapa hari mendatang.

sumber : AP