Dubes RI untuk Prancis Dorong Ada Penerbangan Langsung Paris-Bali: Potensi Besar

Duta Besar Republik Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar. Foto: Dok. Kemlu RI

Duta Besar (Dubes) Republik Indonesia untuk Prancis, Mohamad Oemar, mendorong ada penerbangan langsung dari Paris ke Bali. Langkah itu untuk mewadahi meningkatnya jumlah wisatawan dari Prancis ke Tanah Air.

Oemar mencatat pada 2024 ada sekitar 302.000 wisatawan Prancis yang datang ke Indonesia. Jumlah tersebut meningkat dibanding wisatawan Prancis ke Indonesia pada 2019 yang berkisar di 280.000 orang.

"Jadi saya kira potensi wisatawan mancanegara yang dari Prancis sangat tinggi dan itu kami yakin akan bisa meningkat lebih tinggi lagi jika Indonesia memiliki penerbangan langsung dari Paris ke Indonesia," kata Oemar di Paris, Prancis, Rabu (16/7).

"Seyogianya, idealnya berdasarkan analisis adalah direct dari Paris ke Denpasar, (lalu) Jakarta baru kembali ke Paris, karena itu akan menjadi competitive edge dari penerbangan," tambahnya.

Oemar menginginkan Garuda Indonesia atau maskapai dari Indonesia lainnya yang melayani penerbangan langsung dari Prancis ke India. Menurutnya, penerbangan langsung itu akan lebih baik dibanding wisatawan Prancis saat mau ke Indonesia harus melalui Singapura dulu.

"Jadi satu keunggulan yang kita bisa dorong lagi dari kunjungan wisatawan asing. Jangan lupa juga bahwa kunjungan wisatawan dari Prancis ini menurut data BPS dan Kementerian Pariwisata adalah turis-turis yang big spender. Jadi ini nilai valuta asing yang masuknya jauh lebih tinggi lagi untuk Indonesia," ujar Oemar.

Oemar menegaskan penerbangan langsung itu juga bisa memperkuat hubungan bilateral antara Prancis dengan Indonesia. Apalagi, Presiden Prabowo Subianto dan Presiden Emmanuel Macron baru saja bertemu untuk memperdalam kerja sama strategis kedua negara.

"Termasuk di bidang people to people contact, hubungan kebudayaan, hubungan ekonomi, investasi langsung Prancis di Indonesia, peningkatan ekspor Indonesia ke Prancis yang semuanya tentunya kita harapkan memberikan manfaat optimal bagi kedua negara dan khususnya bagi Indonesia," tutur Oemar.