
SKOR.id - Berikuti ini profil Giovanni Leoni, bek baru Liverpool yang didatangkan dari klub Liga Italia, Parma, pada bursa transfer musim panas 2025.
Dilansir dari BBC, Liverpool membeli Giovanni Leoni dari Parma dengan biaya 26 juta pound, atau sekitar Rp570,566 miliar.
Kedatangan Giovanni Leoni diproyeksikan menjadi bagian lini pertahanan Liverpool, yang terus diperkuat pada bursa transfer musim panas kali ini.
Scroll untuk membaca
Scroll untuk membaca
"Saya sangat senang berada di sini. Ini adalah sensasi yang luar biasa dan saya merasa terhormat berada di sini," ujar Giovanni Leoni dilansir dari Liverpoolfc.com.
"Ya, banyak sekali [kegembiraan]. Saya merasa sangat terhormat. Saya sangat senang [Liverpool tertarik]. Ketika saya melihat ini, saya berkata, 'Wah, ini gila.' Saya sangat senang," ujarnya menambahkan.
Ada beberapa fakta menarik seputar Giovanni Leoni, berikut ini selengkapnya
1. Talenta yang Sedang Naik Daun
Giovanni Leoni adalah bek muda Italia yang sedang naik daun, karena digadang-gadang menjadi pemain besar.
Ia mulai merasakan debut di tim utama pada usia 16 tahun tiga bulan, saat bermain untuk Padova di Seri C menghadapi Albinoleffe, Maret 2023.
Penampilannya membuat Giovanni Leoni menjadi pemain termuda di seluruh liga profesional Italia.
2. Pemecah Rekor di Parma
Sempat pindah ke Sampdoria dan bermain setengah musim di kasta kedua, ia kemudian bergabung dengan Parma yang kembali ke Serie A pada musim 2024-2025.
Giovanni Leoni tampil enam kali, dan menjadi bek termuda yang mencetak gol di kasta tertinggi.
Pada usia 18 tahun 50 hari, ia mencetak gol sundulan ke gawang Cagliari.
3. Gaya Bermain
Giovanni Leoni memiliki tinggi 1,95 meter, musim lalu ia memenangi 60,6 persen duel bola, dan 63 persen duel uudara. Ia juga punya akurasi umpan 88,7 persen.
Total ia melakukan 619 umpan, 180 di antaranya umpan progresif ke depan, dan 535 lainnya umpan pendek.
"Dia pemain yang sangat cerdas. Dengan kecerdasan di atas rata-rata, Anda bisa melangkah lebih jauh, dan dia bisa membaca niat lawan. Itu adalah keterampilan yang kami sadari sejak awal dalam dirinya. Ketika seorang pemain bertahan menghadapi penyerang yang cepat, atau yang lebih kuat, dia mencoba untuk "mengendalikannya", dengan dorongan bahu sederhana atau dengan mengantisipasi bola. Ini adalah trik-trik halus yang biasanya hanya bisa dikuasai oleh pemain berpengalaman ketika dia sudah mengenal pemain yang dihadapinya. Namun Leoni sudah memiliki pengetahuan ini, tingkat kelicikan ini," ujar Roberto Baronio, asisten pelatih di Sampdoria.
4. Dipuji Legenda
Ketika berada di Sampdoria, Giovanni Leoni dilatih oleh Andrea Pirlo, yang memberikan pujian untuk talentanya, begitu juga legenda Italia lainnya, Arrigo Sacchi.
"Kita berhadapan dengan pemain yang fantastis. Saya yakin dia akan lolos ke Serie A. Dia pantas mendapatkannya," kata Andrea Pirlo.
"Jika seseorang bagus, jika seseorang memiliki pemikiran yang tepat, itu langsung terlihat. Seseorang bisa saja telah bermain 200 kali di Serie A dan masih belum memiliki kualitas yang ditunjukkan Leoni di musim pertamanya sebagai pemain dewasa. Bakat tidak mengenal usia. Mari kita beri dia kesempatan untuk membuat kesalahan. Di usia 18 tahun, beberapa kesalahan wajar dan dapat dimaafkan. Dan bagaimanapun juga, Leoni tidak akan membuat banyak kesalahan. Dia pria tangguh yang telah mempelajari pelajaran penting: tetap rendah hati dan bekerja keras," kata Arrigo Sacchi.
5. Inspirasi di Sepak Bola
Leoni kini akan belajar langsung dari pemain yang ia kagumi, setelah bergabung ke Liverpool.
Sosok Virgil van Dijk menjadi pemain yang ia jadikan panutan saat membela Padova.
Kini Leoni berkesempatan belajar dari Virgil van Dijk, dan bermain bersama sang idola.
6. Nama Panggilan
Nama belakang Giovanni (Leoni), jika diterjemahkan berarti singa.
Di negaranya ia dipanggil sebagai Leoncino, atau singa kecil, nama panggilan ini di diberikan oleh pelatih sepak bola pertamanya.
7. Koneksi Italia di Liverpool
Ada delapan pemain kelahiran asli Italia yang pernah bermain untuk Liverpool sebelum Giovanni Leoni.
Mereka adalah Daniele Padelli, Andrea Dossena, Alberto Aquilani, Fabio Borini, Mario Balotelli, Thiago Alcantara, dan Federico Chiesa.
Thiago Alcantara meski berkewarganegaraan Spanyol dan Brasil, ia lahir di San Pietro Vernotico, Italia.
Sementara Gabriel Paletta yang pernah membela Timnas Italia, merupakan kelahiran Longchamps, Argentina.
Sumber: skor.id