
PENYANYI pop dunia Dua Lipa resmi menjadi warga negara Kosovo. Penghargaan tersebut diberikan dalam sebuah upacara kenegaraan yang penuh makna di ibu kota Pristina. Di mana Presiden Vjosa Osmani yang menyerahkan dokumen kewarganegaraan kepada pelantun “Levitating” itu.
Dua Lipa, yang lahir di London dari orang tua keturunan Albania-Kosovo. Ia sempat tinggal di Pristina sejak usia 11 tahun setelah keluarganya kembali ke tanah kelahiran mereka pasca Kosovo menyatakan kemerdekaan.
“Rasanya seperti dua sisi diriku kini telah menyatu,” ungkap Lipa dalam pernyataannya. “Saya mencintai negara ini. Ini sangat berarti bagi saya dan keluarga.”
Presiden Osmani menyebut pemberian kewarganegaraan kepada Lipa sebagai sebuah kehormatan. Melalui akun media sosialnya, Osmani menulis, “Dua dan Kosovo tak terpisahkan. Dari panggung terbesar di dunia hingga hati jutaan orang, ia membawa cerita kami dengan kekuatan, kebanggaan, dan keanggunan.”
Dalam unggahan lainnya, Osmani menambahkan: “Permata Kosovo, selamat datang kembali di rumah.”
Upacara pemberian kewarganegaraan itu juga dihadiri Duta Besar Inggris untuk Kosovo, Jonathan Hargreaves, yang turut memuji Lipa sebagai kebanggaan bersama Inggris dan Kosovo. Ia menulis di platform X (dulu Twitter), “Kami bangga menyebutnya salah satu milik kami.”
Lipa saat ini berada di Kosovo untuk tampil di Sunny Hill Festival, sebuah festival musik yang ia dirikan bersama sang ayah pada 2018 di kampung halaman orang tuanya. Festival ini diadakan selama tiga hari, dan Lipa menjadi penampil utama pada Jumat malam.
Dalam unggahan Instagram setelah tampil di festival, Lipa menuliskan, “Berbagi malam ini dengan kalian semua, di kota yang membentuk diriku, dikelilingi oleh energi, sukacita, dan kebanggaan... Sulit diungkapkan dengan kata-kata betapa berharganya momen ini.”
Lipa dikenal aktif mempromosikan Kosovo lewat karya dan ketenarannya. Ia juga mendirikan sebuah yayasan yang fokus membantu komunitas rentan di negara tersebut.
Dengan tambahan kewarganegaraan Kosovo, kini Dua Lipa memegang tiga kewarganegaraan: Inggris, Albania, dan Kosovo. Sebelumnya, pada 2022, ia telah dianugerahi kewarganegaraan Albania atas jasanya mempromosikan negara itu di kancah internasional, dan juga diberi gelar Duta Kehormatan Kosovo.
“Kehormatan dan privilese terbesar adalah bisa mewakili negaraku di seluruh dunia dan melanjutkan kerja serta upaya kemanusiaan secara global,” ujarnya kala itu.
Kosovo sendiri memproklamasikan kemerdekaannya dari Serbia pada 2008. Negara ini telah diakui oleh Inggris, AS, dan sebagian besar negara Uni Eropa, meskipun beberapa negara seperti Spanyol, Yunani, Rusia, dan China belum memberikan pengakuan resmi. (BBC/Z-2)