TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka menghadiri peringatan Hari Lahir (Harlah) ke-13 Pondok Pesantren (Ponpes) Ora Aji di Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sabtu malam, 2 Agustus 2025. Gibran mengatakan menyempatkan hadir meski baru saja kembali dari kunjungan kerja di Nusa Tenggara Barat (NTB).
Putra sulung mantan presiden Jokowi ini memutuskan hadir karena pemilik ponpes yaitu Miftah Maulana adalah gurunya. “Saya tadi pagi masih di NTB, siang terbang ke Jogja khusus untuk bertemu Gus Miftah dan Bapak Ibu semua. Sesibuk apa pun, saya harus mampir karena Gus Miftah adalah guru saya,” ujar Gibran dalam keterangan resmi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Gibran menghadiri kegiatan dengan tema “Berani Beda, Istiqomah di Jalan yang Sama". Mantan politikus PDI Perjuangan ini menyampaikan salam dari Presiden Prabowo Subianto kepada para hadirin. Dia meminta doa agar program-program pemerintah berjalan lancar dan membawa manfaat untuk masyarakat.
Gibran menyebut beberapa program yang tengah digencarkan seperti makan bergizi gratis (MBG), Koperasi Merah Putih, sekolah rakyat, hingga program cek kesehatan gratis (CKG) bagi masyarakat yang berulang tahun.
“Banyak yang sudah diluncurkan, mohon disebarluaskan agar bisa dinikmati oleh lebih banyak orang,” kata dia.
Gibran juga mengingatkan masyarakat untuk tidak mudah percaya pada berita-berita hoaks. Dia mengimbau masyarakat jangan langsung percaya informasi.
“Tolong disaring dulu mana yang benar, mana yang tidak,” ujar Gibran.
Sementara itu, Miftah mengingatkan pentingnya hubungan yang saling menguatkan antara pemerintah dan rakyat. Dia menyebut peran rakyat tak hanya memilih, tetapi juga menjaga dan mendoakan para pemimpinnya.
“Pemerintah menolong rakyatnya dengan kebijakan-kebijakan yang bermanfaat, dan rakyat menolong pemerintah dengan doanya dan kesabarannya,” ujar Gus Miftah.
Dia juga menegaskan bahwa kritik yang membangun harus dilandasi rasa cinta, bukan nyinyiran di media sosial.
“Kalau saya salah, jangan nyinyir di medsos. Datang langsung ke pondok, itu baru namanya nasihat,” ujar dia.
Hadir dalam acara ini antara lain Wakil Menteri BUMN Aminuddin Ma'ruf, Pangdam IV Diponegoro Mayjen TNI Achiruddin Darojat, Kapolda DIY Irjen Pol. Anggoro Sukartono, Bupati Bantul Harda Kiswaya, para ulama, santri, tokoh masyarakat, serta sejumlah pejabat dan pimpinan daerah, termasuk perwakilan Forkopimda, dan tokoh-tokoh Gerakan Nasional Ayo Mondok. Kegiatan ini diklaim dihadiri lebih dari 13.000 jemaah dari berbagai wilayah.
Desember 2024 lalu, Miftah Maulana Habiburrahman memutuskan mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan di Kabinet Merah Putih.
Dia menegaskan bahwa keputusan mundur itu diambil tanpa desakan dari pihak manapun. Miftah Maulana mundur usai polemik akibat viralnya video yang memperlihatkannya diduga mengolok-olok pedagang es teh dalam sebuah acara keagamaan. Miftah diketahui sudah menemui pedagang es teh bernama Sunhaji tersebut dan meminta maaf secara langsung.