
BADAN Pusat Statistik (BPS) Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) mencatat lonjakan kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) dan wisatawan nusantara (wisnus) pada Juni 2025. Kunjungan wisman mengalami peningkatan sebesar 22,31 persen dibanding bulan sebelumnya, sementara jumlah perjalanan wisnus mencapai lebih dari dua juta.
Kepala BPS Provinsi Kepri, Margaretha Ari Anggorowati, mengatakan jumlah kunjungan wisman pada Juni 2025 tercatat sebanyak 215.722 kunjungan, naik dari 176.366 kunjungan pada Mei 2025.
“Jumlah ini meningkat 22,31 persen dibandingkan bulan sebelumnya. Jika dibandingkan dengan Juni 2024, peningkatannya mencapai 29,19 persen,” katanya dalam penyataan resminya, Sabtu (2/8).
Tak hanya wisman, kunjungan wisatawan nusantara juga menunjukkan tren positif. Selama periode Januari hingga Juni 2025, jumlah perjalanan wisnus tercatat sebanyak 2.098,84 ribu, naik 23,32 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai 1.701,98 ribu perjalanan.
Hotel Mulai Ramai, Lama Menginap Ikut Naik
Peningkatan aktivitas pariwisata turut berdampak pada sektor perhotelan. Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel berbintang di Kepri pada Juni 2025 tercatat sebesar 50,01 persen, atau naik 3,92 poin dibanding Mei 2025 yang sebesar 46,09 persen.
Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu — baik dari dalam negeri maupun luar negeri — di hotel berbintang mencapai 1,82 malam, meningkat 0,05 poin dibanding bulan sebelumnya.
Margaretha menyebutkan bahwa tren positif ini menjadi indikasi pulihnya sektor pariwisata di Kepri, yang selama beberapa waktu terakhir terus menunjukkan geliat pertumbuhan.
“Ini menjadi sinyal positif bagi pemulihan ekonomi daerah, khususnya sektor pariwisata dan perhotelan,” ujarnya. Menanggapi data BPS tersebut, Kepala Dinas Pariwisata Kota Batam, Ardiwinata, menyambut baik tren peningkatan jumlah kunjungan wisatawan ke Kepulauan Riau, khususnya Batam sebagai pintu masuk utama wisman.
Menurut dia, lonjakan ini tidak lepas dari berbagai program promosi pariwisata yang terus digencarkan, termasuk kerja sama dengan pelaku industri dan pemerintah pusat.
“Kami terus mendorong kolaborasi lintas sektor, baik dengan pelabuhan, maskapai, agen perjalanan, hingga UMKM, untuk menciptakan pengalaman wisata yang menarik dan aman,” ujarnya.
Ia juga menambahkan bahwa infrastruktur dan konektivitas Batam yang semakin baik, termasuk peningkatan fasilitas pelabuhan dan bandara, turut menjadi faktor pendukung meningkatnya kunjungan. (H-2)