DPRD Desak Pemprov Tindak Perusahaan Besar di Lampung yang Tunggak Pajak

1 month ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Gerindra, Fauzi Heri | Foto : Eka Febriani / Lampung Geh

Lampung Geh, Bandar Lampung - DPRD Provinsi Lampung, Fauzi Heri, mendesak pemerintah provinsi untuk mengambil langkah tegas terhadap perusahaan yang belum memenuhi kewajiban perpajakannya.

Hal ini terungkap dalam rapat dengar pendapat (RDP) bersama Komisi II DPR RI, Wakil Gubernur Lampung Jihan Nurlela, dan sejumlah lembaga swadaya masyarakat yang membahas persoalan tunggakan pajak air permukaan (PAP), pajak kendaraan bermotor (PKB), serta pajak atas alat berat.

Dalam forum tersebut, disebutkan bahwa terdapat ratusan unit kendaraan dan alat berat milik sejumlah perusahaan besar di Lampung yang belum memenuhi kewajiban pajaknya.

Bahkan, pemanfaatan air permukaan oleh beberapa entitas usaha besar belum diverifikasi, sehingga potensi pendapatan daerah menjadi tidak optimal.

“Ternyata ada beberapa perusahaan besar yang tercatat masih menunggak pajak. Jangan ada privilege khusus untuk korporasi besar, jangan tajam ke yang kecil tapi tumpul ke korporasi besar,” ujar Fauzi Heri, saat diwawancarai pada, Kamis (10/7).

DPRD mencatat, terdapat 303 unit kendaraan yang tercatat belum membayar pajak kendaraan, serta 287 unit alat berat yang belum dikenai kontribusi pajak.

Selain itu, data penggunaan air permukaan oleh sejumlah perusahaan masih belum valid, yang berdampak langsung pada nihilnya penerimaan dari sektor tersebut.

“Ini salah satu bentuk pengabaian terhadap kewajiban hukum dan etika bermitra dengan pemerintah daerah. Mereka berusaha dan memanfaatkan sumber daya alam di Lampung, tetapi kontribusinya ke pendapatan daerah sangat minim,” tegas Fauzi.

Ia meminta kepada Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) dan instansi teknis lainnya untuk tidak ragu mengambil tindakan hukum terhadap entitas usaha yang tidak patuh pajak.

Bila perlu, dilakukan penyegelan aset atau langkah hukum lainnya, termasuk perdata, jika ditemukan pelanggaran.

Fauzi menyoroti akar persoalan yang menurutnya berasal dari lemahnya validasi dan akurasi data perpajakan.

“Perusahaan-perusahaan besar ini punya banyak aset, tapi belum tercatat dalam sistem. Termasuk data pemakaian air yang belum diverifikasi. Dampaknya, potensi pajak yang seharusnya masuk jadi tidak masuk atau hilang sama sekali karena tidak ada datanya,” jelasnya.

Permasalahan lain adalah belum di perbaruinya tarif dan nilai dasar pajak sesuai perkembangan nilai ekonomi saat ini, yang menyebabkan potensi penerimaan daerah tidak sesuai dengan aktivitas ekonomi yang berlangsung.

“Harus ada audit fiskal dan audit kepatuhan terhadap perusahaan besar. Kalau perlu, melibatkan aparat penegak hukum atau lembaga lain seperti KPK untuk memastikan tidak ada kebocoran pajak,” tambahnya.

Lebih lanjut, Fauzi mengungkapkan, lemahnya sistem integrasi dan verifikasi data antar organisasi perangkat daerah, seperti Bapenda, Dinas PSDA, dan Dinas Perhubungan.

Ia menyebut proses masih berjalan secara manual dan belum terintegrasi digital, sehingga menghambat proses pemantauan dan evaluasi.

“Selama ini verifikasi silang terhadap data pemanfaatan sumber daya alam dan aset bergerak tidak maksimal. Harus ada sistem yang memungkinkan pengecekan secara real-time, bukan menunggu berhari-hari,” katanya.