Ketua Komisi V DPR RI Lasarus menyoroti kembali insiden anjloknya moda transportasi kereta api di Indonesia yang dinilai terlalu sering terjadi.
Sedikitnya ada dua insiden anjloknya kereta api dalam waktu yang tidak terlalu jauh: KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Subang, serta KRL di Stasiun Jakarta Kota.
“Pertama mungkin ya kita maintenance ini minta perawatannya nampaknya harus diperkuat, ini kan pasti ada sebab ya, anjlok itu berarti ada masalah teknis gitu kan, bisa di rel bisa di keretanya gitu, berarti terkait dengan perawatannya,” ujar Lasarus kepada wartawan di kompleks parlemen, Senayan, Selasa (5/8).
Menurutnya, pengawasan terhadap kondisi teknis sarana dan prasarana kereta harus diperketat. Ia menilai hal ini sudah masuk ke ranah keselamatan penumpang yang tidak bisa ditoleransi.
“Perawatannya harus diperkuat, pengawasan keretanya secara teknis, pengawasan relnya itu harus diperkuat. Nah balik lagi nih enggak tau nih anggarannya ke perkeretaapiannya gimana ini sebetulnya, ini juga harus menjadi perhatian pemerintah,” katanya.
“Ini kan hal yang wajib, hal-hal yang wajib seperti ini harusnya itu nggak boleh ada kompromi, apalagi kan ini menyangkut keselamatan penumpang ya,” sambungnya.
Lasarus mengatakan Komisi V akan membahas rencana pemanggilan Menteri Perhubungan dan Dirjen Perkeretaapian dalam rapat terdekat. Ia menyebut insiden semacam ini telah terlalu sering terjadi.
“Nanti pertama mungkin kami dengan menteri, selanjutnya nanti teknis dengan Dirjen-Dirjennya lah, kita lihat apa penyebabnya sehingga terlalu sering, bahasanya terlalu sering anjloknya ini,” jelasnya.
Menurutnya, bukan hanya kereta jarak jauh yang bermasalah, tetapi juga KRL commuter line. Lasarus menilai, kedua kasus terbaru ini tidak disebabkan oleh faktor alam, sehingga harus dicermati lebih dalam.
“Saya dapat informasi, kalau anjlok yang dua-duanya ini tidak ada longsor, kalau dia longsor berarti kan faktor alam ya, itu kan force major, tapi ini dua-duanya tidak ada longsor, faktor longsor ini tidak ada. Itu bisa jadi persoalan di relnya atau keretanya gitu,” tutupnya.