Direktur Kewaspadaan Pangan dan Gizi Badan Pangan Nasional Bapanas, Nita Yulianis, mengatakan realisasi distribusi beras SPHP capai 303,18 ribu ton dari total kuota 1,3 juta ton untuk tahun ini.
“Realisasi penyaluran SPHP beras tahun 2025 sampai dengan tanggal 1 September dengan total penyaluran sebesar 303,18 ribu ton atau setara 20,21 persen,” kata Nita dalam Rakor Inflasi di Kantor Kementerian Dalam Negeri, Jakarta, Selasa (2/9).
Dengan jumlah realisasi itu, Bapanas melalui Perum Bulog masih harus menyalurkan sebanyak 1,19 juta ton beras SPHP hingga akhir tahun ini.
Nita mengatakan hingga 1 September 2025, Bapanas melalui Bulog telah menyalurkan 360,47 ribu ton bantuan pangan atau bansos beras 10 kg atau 98,61 persen dari total kuota 365,54 ribu ton.
“Realisasi penyaluran bantuan pangan beras alokasi Juni-Juli 2025 per 1 September sebesar 360.478 ton atau setara 98,61 persen,” imbuhnya.
Tahun ini pemerintah kembali memberikan bansos beras 10 kg untuk 18,27 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) pada Juni-Juli. Bansos ini termasuk dalam bagian dari paket stimulus ekonomi untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Meskipun penyaluran bansos beras ini dijadwalkan pada Juni-Juli, namun realisasinya baru dilaksanakan pada Juli-Agustus dan kini. Sebab menunggu gelontoran anggaran dari Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Selain bansos beras, Nita juga membeberkan stok CBP yang dikantongi Bulog dan realisasi serap gabah petani oleh Bulog per 1 September 2025.
“Realisasi serap gabah beras sebanyak 2,93 juta ton setara beras dengan cadangan beras pemerintah stok CBP per 1 September 2025 tercatat sebesar 3,93 juta ton,” kata Nita.