Mahasiswa Universitas Negeri Medan (Unimed) yang menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor DPRD Sumut, Jalan Imam Bonjol, berangsur membubarkan diri, Selasa (2/9) sore. Demo dengan tuntutan pengesahan RUU Perampasan Aset itu berjalan damai.
Pukul 19.00 WIB, lalu lintas di sepanjang Jalan Imam Bonjol depan Kantor DPRD Sumut sudah kembali dibuka dan kembali normal.
Ini merupakan kali ke 5 demo digelar selama demo berjilid sejak Jumat (29/8) lalu.
Para pendemo menyampaikan tuntutan soal soal RUU Perampasan Aset agar segera disahkan oleh DPR sejak pukul 15.00 WIB.
Massa melakukan aksi demo lengkap dengan membawa spanduk hingga poster bertuliskan "Hentikan Represif Atas Aparat #Reformasi Polri dan Kami Ingin Bebas dari Pejabat Korupsi".
"RUU Perampasan Aset, jangan biarkan koruptor-koruptor menari-menari di sana. Sedangkan rakyatnya tertindas," kata orator mereka.
Selain menuntut agar RUU Perampasan Asset segera disahkan, massa juga meminta agar tunjangan untuk DPR RI yang dinilai mewah dihapuskan.
Massa juga meminta untuk anggota DPRD Sumut turun berbincang langsung menemui mereka.
Ketua DPRD Sumut, Erni Ariyanti Sitorus menemui massa ditemani oleh dua wakil DPRD Sumut Salman Alfarizi dari fraksi PKS dan Irwan Ritonga dari Fraksi Gerindra.
"Hari ini 3 pimpinan hadir di hadapan kalian semua untuk mendengar tuntutan aksi dari kawan-kawan Unimed, yang pertama juga saya memohon maaf apabila ada kegaduhan belakangan ini di gedung DPRD, mohon maaf kalau kami belum memberikan tindakan," kata Erni saat menemui massa, Medan, Selasa (2/9).
Erni menyampaikan akan menerima semua aspirasi dari mahasiswa terkait tuntutan-tuntutan yang telah disampaikan.
"Hari ini, aksi ini, kami terima, tuntutan ini kami terima dari kawan-kawan semua. Tuntutan ini sebenarnya sudah disampaikan oleh kawan-kawan yang lain, artinya seluruh masyarakat provinsi Sumut memberikan tuntutan yang sama, menyampaikan tuntutan yang sama pada kita," ujarnya.
Lintong Naibaho sebagai pimpinan aksi demo mengatakan aksi demo yang dilakukan tidak memicu tindakan anarkis dan berjalan dengan damai. Tidak ada massa yang ditahan.
"Kalau Unimed tidak ada ditahan, Puji Syukur kita panjatkan Tuhan mencerminkan aksi damai," katanya.