Fenomena hoaks di tengah situasi sosial yang sensitif bukanlah hal baru. Masyarakat Indonesia perlu mewaspadai beredarnya informasi palsu hingga pesan yang dikhawatirkan dapat memecah belah bangsa. Sebab, jika hoaks terus dibiarkan beredar dampaknya bisa merugikan.
kumparan pun hadir dengan gerakan #JagaIndonesiaLewatFakta untuk mendorong masyarakat lebih kritis, bijak, dan berorientasi pada fakta dalam menyikapi isu-isu serta persoalan bangsa.
Gerakan kolaboratif ini mengajak masyarakat untuk bisa berperan aktif menjaga Indonesia dari konten-konten palsu (hoaks), dimanipulasi, dan tidak bisa dipertanggungjawabkan untuk menjaga masyarakat Indonesia dan lingkungan sosial yang lebih sehat.
Masyarakat diharapkan tidak hanya sekadar menjadi penerima informasi, tetapi juga menjadi penyaring dan penjaga ruang publik dari kabar bohong. Langkah sederhana seperti memeriksa ulang sumber berita, memastikan narasi berasal dari media kredibel, hingga menahan diri untuk tidak menyebarkan pesan meragukan, bisa menjadi kontribusi nyata dalam merawat demokrasi.
Pada akhirnya, menjaga Indonesia bukan hanya tugas pemerintah atau aparat keamanan, tetapi tanggung jawab bersama seluruh warga negara. Dengan fakta sebagai pegangan, perbedaan pendapat dapat tetap berada dalam koridor demokrasi yang sehat, tanpa terjebak dalam jebakan provokasi dan hoaks.
Demokrasi yang sehat bertumpu pada warga itu sendiri. Maka dari itu, penting bagi kita untuk bisa membedakan sumber informasi berdasarkan fakta ataupun hoaks. Dengan #JagaIndonesiaLewatFakta, kumparan mengajak semua orang—pembaca, kreator, komunitas, kelompok masyarakat—untuk merawat akal sehat, menahan diri dari provokasi, dan menjaga Indonesia lewat fakta.
#JagaIndonesiaLewatFakta kumparan mengajak masyarakat lebih kritis, berperan aktif, bijak, dan berpegang pada fakta dalam menghadapi isu bangsa, dari politik, ekonomi, hingga budaya. Dengan fakta, kita jaga Indonesia bersama.