Wakil Presiden, Gibran Rakabuming Raka mengundang perwakilan ojek online (ojol) ke Istana Wapres, Jakarta pada Minggu (31/8) lalu. Mereka diajak Gibran membahas kematian Affan Kurniawan (21), seorang driver ojol yang dilindas rantis Brimob di Pejompongan, Jakarta saat terjadi kerusuhan pada Kamis (28/8) lalu.
Gibran juga disebut meminta masukan dari para ojol untuk meredam gelombang aksi besar-besaran yang terpantik karena kematian Affan. Perwakilan driver ojol itu meminta Gibran untuk mengusut tuntas kasus Affan secara transparan dan menghukum para anggota Brimob yang melindas Affan seberat-beratnya.
Namun, pertemuan antara Gibran dan 8 orang perwakilan ojol ini justru dituding netizen sebagai pertemuan yang diatur. Para ojol dituding bukan driver ojol sungguhan.
Mereka, para ojol, dituding merupakan anggota TNI-Polri yang didandani layaknya ojol. Adapula yang menuding bahwa sesungguhnya mereka bagian dari 'Geng Solo' atau orang dekat Presiden ke-7 RI sekaligus ayah Gibran, Joko Widodo (Jokowi).
Salah satu perwakilan ojol, Rio (36) pun membantah tudingan itu. Ia mengaku ojol sungguhan dan terdaftar di aplikasi. Ia dipilih langsung oleh aplikasi untuk menemui Gibran karena sering ikut aksi unjuk rasa ojol.
“Kalau saya yang dipilih, saya sendiri gak tau. Cuma, saya sudah beberapa kali turun aksi. Jadi di saat ada netizen-netizen yang bilang saya bukan ojol, saya 'Geng Solo' lah bahasanya tanda kutip, saya bisa membuktikan bisa dicek, ini kan ada foto saya di RCTI,” ucap Rio di kawasan Monas, Jakarta pada Selasa (2/9).
“Ini waktu demo Kemenaker 10/10. Jadi di saat bapaknya (Jokowi) menjabat (presiden) pun kalau ada kebijakan yang merugikan kami para ojol, kami akan bergerak,” tambahnya.
Rio ditemui kumparan saat mengikuti aksi damai para ojol di Monas. Mereka membagi-bagikan bunga ke aparat kepolisian dan TNI.
Dalam aksi itu, ada dua orang ojol lainnya yang ikut dalam pertemuan dengan Gibran. Mereka adalah Doni (37) dan Joko (52). Sama seperti Rio, mereka ditunjuk langsung oleh aplikasi.
“Jadi saya diundang sama pihak manajemen inDrive. Jadi manajemen inDrive yang memilih driver mana yang bertugas ke sana. Kebetulan, saya sama Pak Joko memang salah dua driver yang sering ikut kegiatan di aplikasi inDrive. Nah kami yang dihubungi,” jelas Doni.
“Saya sebenarnya pengin nolak gitu. Istri saya pun juga bilang sudah nolak aja, bahaya nih. Gitu kan. Ternyata memang benar bahaya gitu. Akhirnya saya mengiyakan, Bang Joko juga mengiyakan. Kita saling koordinasi juga karena sama-sama driver inDrive,” tambahnya.
Mereka pun kompak menunjukkan bukti bahwa mereka terdaftar dalam aplikasi ojol. Mereka meyakinkan mereka merupakan ojol sungguhan meski tak terdaftar dalam asosiasi ojol.
Sebelumnya, sebuah asosiasi ojol, Garda Indonesia, menyebut tak kenal para ojol yang datang bertemu Gibran. Para ojol itu pun disebut tak mewakili ojol.
“Apakah ojol harus masuk asosiasi?“ ucap Doni.
“Menurut saya nggak. Yang jelas ojol itu kan mitra aplikasi. Berarti Kita ...