
Organisasi muslim yang didirikan sejak 1912, Muhammadiyah, melalui Badan Usaha Milik Muhammadiyah (BUMM) resmi menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX).
Penandatanganan MoU ini dilakukan oleh dua entitas di bawah naungan Muhammadiyah yaitu PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan kampus Institut Teknologi dan Bisnis Ahmad Dahlan (ITB-AD) Jakarta.
Wakil Ketua Majelis Ekonomi dan Bisnis Pimpinan Pusat Muhammadiyah Mukhaer Pakkanna, menyampaikan, kerja sama ini menjadi tonggak penting dalam membangun sinergi antara Muhammadiyah dan DMMX untuk berperan secara nyata dalam digitalisasi dunia pendidikan, bisnis, teknologi.
"Pembentukan Perusahaan Patungan (Joint Venture) antara Muhammadiyah dan DMMX juga akan menjadi langkah strategis dalam memastikan kesinambungan inovasi, kemandirian teknologi, serta percepatan implementasi solusi digital di lingkungan amal usaha Muhammadiyah secara terstruktur dan berkelanjutan,” ujar Mukhaer melalui keterangan tertulis seperti yang dikutip kumparan, Kamis (26/6).
PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX) adalah perusahaan teknologi Indonesia yang memiliki keahlian dalam menyediakan solusi digital, seperti periklanan berbasis cloud, sistem data berbasis AI, dan infrastruktur digital yang cerdas untuk berbagai jenis usaha.
Dengan pengalaman dalam membangun ekosistem digital, DMMX siap membantu Muhammadiyah dalam memodernisasi jaringan usaha sosialnya yang luas melalui platform teknologi yang mudah digunakan, seperti manajemen konten berbasis cloud, papan informasi digital, dan alat bantu yang didukung kecerdasan buatan (AI).
Kerja sama antara PT Surya Ahda Digital (SADIGI) dan DMMX akan difokuskan pada digitalisasi unit-unit amal usaha Muhammadiyah (AUM), termasuk sekolah, rumah sakit, dan sektor ekonomi lainnya. Dalam tahap awal, kedua pihak juga menyepakati pembentukan Perusahaan Patungan (Joint Venture) yang akan memperkuat pengembangan teknologi dan memberikan solusi digital berbasis AI dan data untuk mempercepat proses modernisasi di lingkungan Muhammadiyah.

Sementara itu, MoU antara ITB Ahmad Dahlan Jakarta sebagai Perguruan Tinggi Muhammadiyah/Aisyiyah (PTMA) yang mengonsentrasikan diri pada bidang teknologi dan bisnis bersama DMMX meliputi kerja sama di bidang pendidikan dan pengajaran, Program Kampus Berdampak – Diktisaintek Berdampak, Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, hingga penguatan nilai Al-Islam dan Kemuhammadiyahan.
Mahasiswa akan memiliki kesempatan untuk terlibat langsung dalam industri digital melalui program magang di DMMX, yang tidak hanya memperkaya wawasan industri mereka tetapi juga membuka ruang kontribusi terhadap pengembangan teknologi berbasis nilai kebangsaan dan keislaman.
Selain itu, kerja sama ini juga mencakup pengaplikasian teknologi digital di lingkungan pendidikan ITB Ahmad Dahlan, termasuk integrasi smart signage untuk informasi akademik, sistem manajemen konten berbasis cloud, dan pemanfaatan teknologi AI untuk mendukung kegiatan pembelajaran yang lebih interaktif dan efisien.
Direktur Utama PT Surya Ahda Digital (SADIGI), Setiawan Budi Darsono, menyampaikan kerja sama ini merupakan titik awal untuk membangun kekuatan digital Muhammadiyah.
"Dengan DMMX sebagai mitra strategis, kami optimis dapat mempercepat digitalisasi sekaligus menjaga nilai-nilai sosial dan keislaman yang menjadi dasar gerakan Muhammadiyah dan memiliki potensi bisnis dan mempercepat pertumbuhan bagi amal usaha di Muhammadiyah," kata dia
Rektor ITB Ahmad Dahlan Jakarta,Yayat Sujatna, menambahkan, "Kami sangat antusias dengan sinergi ini karena memberikan mahasiswa kesempatan belajar langsung dari industri. Hal ini sejalan dengan misi kami untuk mencetak lulusan yang relevan dan siap berkontribusi di era digital," katanya.
Co-Founder PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), Didik Meiko, menegaskan turut menyampaikan kerja sama ini bukan hanya tentang teknologi, tapi juga tentang membangun ekosistem digital yang berakar pada nilai kebersamaan dan kemajuan.
"Kami siap mendukung digitalisasi Muhammadiyah secara komprehensif, dari sisi edukasi, data, hingga transformasi amal usaha," kata dia.
Direktur PT Digital Mediatama Maxima Tbk, Supardi Tan, menyatakan kerja sama antara Muhammadiyah dan DMMX memberikan nilai tambah secara strategis bagi kedua belah pihak, di mana, DMMX memandang kerja sama ini sebagai kemitraan strategis jangka panjang.
"DMMX berkomitmen untuk mendampingi Muhammadiyah dalam perjalanan transformasi digital secara berkelanjutan, melalui solusi yang adaptif dan mendukung pertumbuhan ekosistem amal usaha di masa depan," ujarnya.
Saat ini Muhammadiyah mengelola lebih dari 28.500 lembaga dimulai dari pendidikan dasar, menengah, hingga perguruan tinggi. Sementara di bidang kesehatan, Muhammadiyah dan Aisyiyah mengelola sekitar 122 hingga 141 rumah sakit, serta 260 hingga 400 klinik dan fasilitas layanan kesehatan.
Selain itu Muhammadiyah juga memiliki jenis bisnis lainnya seperti, keuangan syariah, perdagangan dan produk, bisnis ritel dan swalayan, distribution center (DC), jasa pariwisata, ride hailing (layanan transportasi online), alat kesehatan, travel umrah hingga perumahan bersubsidi dan lainnya.