REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah surat berkop Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) viral di media sosial X beberapa hari lalu. Pasalnya, surat itu dikeluarkan bukan untuk penanganan bencana, melainkan persiapan pernikahan putri Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto.
Surat dengan nomor Und-402/SU/PR.01.03/08/2025 yang ditandatangi oleh Sekretaris Utama BNPB itu berisi undangan rapat persiapan pernikahan Amadhea dan Derry, yang dilaksanakan di Ruang Rapat Aula Sutopo Purwo Nugroho, Graha BNPB, pada Rabu (13/8/2025). Surat itu juga telah mendapatkan tembusan Kepala BNPB dan Ervianti Rakhmasari Suharyanto.
Sontak, beredarnya surat itu mendapatkan sorotan dari warganet. Pasalnya, persiapan pernikahan putri Kepala BNPB itu merupakan urusan keluarga, yang pelaksanaannya tidak semestinya menggunakan fasilitas negara.
Sekretaris Utama BNPB Rustian mengakui surat itu dikeluarkan oleh instansinya. Surat itu sengaja dibuat sebagai undangan kepada seluruh panitia pernikahan yang telah ditentukan oleh Kepala BNPB.
"Panitia ini ada internalnya BNPB, ada juga di sebagian angkatannya beliau (TNI), termasuk juga polisinya," kata dia melalui akun Youtube BNPB, yang dikutip Republika pada Ahad (24/8/2025).
Dalam susunan panitia pernikahan itu, Rustian ditunjuk sebagai ketua. Sementara itu, Deputi Kedaturatan BNPB Mayjen TNI Budi Irawan ditunjuk menjadi wakil ketua.
Ketika ditunjuk, Rustkan mengaku diberi tugas untuk membantu wedding organizer (WO), yang sebelumnya juga sudah ditunjuk oleh Suharyanto. Sementara undangan itu ditujukan untuk mengonsodalikan seluruh seksi dalam kepanitian yang ada jelang kegiatan.
Ia mengaku sengaja menggunakan surat berkop BNPB untuk mengundang seluruh panitia, yang terdiri dari unsur BNPB, TNI, dan Polri. Hal itu dilakukan agar efisiensi waktu, mengingat mayoritas jajaran di BNPB ketika itu sedang disibukkan dengan penanganan bencana seperti banjir, longsor, serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
"Karena kan di saat itu terjadi banjir dan longsor dan juga sebagian kebakaran hutan dan lahan, sehingga beliau sangat sibuk, dan kami pun juga, di BNPB juga sibuk juga ke daerah masing-masing, sehingga waktu itulah bisa dikumpulkan dan di waktu itulah bisa dilaksanakan, sehingga memakai kop BNPB," kata dia.
Ia sadar betul penggunaan kop surat BNPB untuk rapat persiapan pernikahan itu menjadi sorotan publik. Ia pun mengaku siap untuk melakukan koreksi atas kejadian tersebut.
"Jika seandainya itu ada permasalahan, ya kami atas nama panitia menyampaikan terima kasih atas koreksinya, sehingga di kemudian hari kami tidak akan memperbaiki hal tersebut," ujar Rustian.
Pastikan tak Gunakan Anggaran Negara
Rustian memastikan, tidak ada anggaran negara yang digunakan dalam pelaksanaan persiapan pernikahan putri Kepala BNPB. Pasalnya, sejak awal Kepala BNPB sudah mengingatkan agar urusan keluarganya itu tidak menggunakan anggaran negara.
"Beliau mewanti-wanti ke saya berdua, tidak akan ada mengenakan anggaran yang, apa namanya, yang ada di BNPB. Beliau menyampaikan, 'Ini bapak berdua kami tunjuk untuk membantu pernikahan anak kami, supaya berjalan dengan baik'," kata dia.
Menurut Rustian, Kepala BNPB sudah paham akan hal itu. Pasalnya, Kepala BNPB merupakan seorang perwira TNI, yang dinilai paham betul tentang penggunaan anggaran negara. Ia menilai, panitia pernikahan hanya diminta membantu dalam bentuk tenaga dan pikiran.
Ia menambahkan, tugas panitia hanya memperkuat kerja WO, khususnya dalam hal tamu undangan. Mengingat, WO dinilai tidak bakal mengenal tamu undangan, yang mayoritas berasal dari BNPB, TNI, dan Polri.
"Jadi makanya, penguatannya lebih banyak ke dukungan tenaga dan pikiran," kata dia.
Ihwal penggunaan ruang rapat BNPB untuk menggelar persiapan pernikahan, menurut dia, hal itu dilakukan karena keterbatasan waktu. Sebab, ketika itu sedang terjadi banyak bencana di Indonesia.
"Ya karena tadi itu karena keterbatasan waktu beliau, karena banyaknya bencana. Itu ada banjir, longsor, kebakaran hutan dan lahan, sehingga akhirnya melaksanakan rapat di sini (Graha BNPB)," kata dia.
Ia menilai, pelaksanaan rapat persiapan pernikahan itu juga dilakukan di luar jam kerja. Meski dalam undangan, rapat itu dimulai pada hari Rabu pukul 15.30 WIB.
"Ya di luar jam kantor kita laksanakan. Ya di luar jam kantor," ujar Rustian.