REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG – Demonstrasi dengan peserta membludak terjadi di berbagai negara pada Ahad. Total ratusan ribu orang menuntut diakhirinya genosida oleh Israel di Jalur Gaza.
Di Bandung, Jawa Barat, ribuan warga mengikuti aksi bela Palestina. Massa memadati sejumlah ruas jalan Kota Bandung dari Pusat Dakwah Islam (Pusdai) hingga Gedung Merdeka. Sejak pukul 04.30 WIB, massa telah berkumpul di Pusdai untuk melaksanakan salat subuh berjamaah terlebih dahulu.
Setelah melaksanakan shalat, massa bergerak menuju Gedung Sate. Di lokasi ini, mereka menggelar doa bersama, orasi dari sejumlah tokoh, serta penampilan teatrikal yang menggambarkan penderitaan warga Gaza.
Di Kuala Lumpur, Perdana Menteri Malaysia, Anwar Ibrahim, mengumumkan bahwa pemerintah Malaysia menyiapkan 100 juta Ringgit atau setara Rp 384 miliar untuk bantuan kemanusiaan di Gaza. Pengumuman ini disampaikan dalam acara doa bersama bertajuk "Malam Himpunan dan Selawat Malaysiaku Bersama Gaza" di Lapangan Dataran Merdeka, Kuala Lumpur, pada Ahad malam.
"Malam ini saya umumkan Kerajaan MADANI (pemerintah Malaysia), kita telah luluskan dua tahun lalu 100 juta Ringgit. Malam ini saya siarkan kerajaan Malaysia akan beri dana 100 juta Ringgit lagi sebagai permulaan," kata Anwar dalam pidatonya.
Dia menyerukan kepada rakyat Malaysia dan konglomerat untuk turut serta dalam upaya bantuan kemanusiaan ini. Sebagai negara yang merdeka dan aman, Malaysia diharapkan dapat menjamin keamanan dan kebebasan bagi rakyat negara lain, termasuk Palestina. PM Anwar juga menyatakan keyakinannya bahwa Palestina akan meraih kemerdekaan, mengingat perjuangan serupa yang dialami Malaysia dan negara-negara lain seperti Indonesia di masa lalu.
Ulama nasional Ustaz Bachtiar Nasir (UBN) bersama pegiat kemanusiaan Husein Gaza menggalang konsolidasi masyarakat sipil melalui Indonesia Global Peace Convoy (IGPC) dalam acara tersebut. UBN menegaskan IGPC adalah gerakan murni kemanusiaan yang tidak terkait kepentingan politik.
“Indonesia Global Peace Convoy ini adalah gerakan kemanusiaan non-politik. Tidak berafiliasi ke partai politik manapun, juga tidak ke ormas manapun. IGPC adalah inisiatif kemanusiaan yang antipenjajahan dan antigenosida,” ujar UBN, inisiator IGPC. Melalui gerakan itu, Indonesia akan menyertakan kapal-kapal dan aktifis dalam flotila global menuju Gaza bulan depan.
Di ibu kota Denmark, Kopenhagen, ribuan orang menuntut diakhirinya perang Israel di Jalur Gaza dan mendesak pemerintah untuk memberikan tekanan lebih besar terhadap Israel dan menjatuhkan sanksi. Para demonstran mengecam apa yang mereka anggap sebagai keterlibatan negara mereka dalam kejahatan Israel yang dilakukan terhadap warga Palestina di Gaza.
Pawai solidaritas untuk Gaza juga terjadi di kota Malmö, Swedia, menuntut diakhirinya perang, diakhirinya kelaparan, dan diakhirinya pengepungan di Jalur Gaza. Para peserta menyerukan agar Israel bertanggung jawab atas kejahatan dan kekejaman yang telah dilakukan dan terus dilakukannya di Gaza.
Yunani
Ratusan orang turun ke jalan di Thessaloniki, Yunani timur laut, pada Ahad dalam solidaritas dengan Gaza. Mereka mengutuk genosida yang sedang berlangsung oleh Israel terhadap warga Palestina sejak Oktober 2023.
Demonstrasi tersebut, yang melibatkan anggota serikat buruh, kader pemuda dari partai sayap kiri, mahasiswa, dan akademisi, dimulai di White Tower Square, salah satu landmark paling menonjol di Thessaloniki.
Para peserta mengangkat spanduk bertuliskan “Israel Pembunuh”, “Hentikan Genosida”, dan “Kemerdekaan untuk Palestina”. Beberapa juga menempatkan model anak-anak yang dikafani di depan Konsulat AS di Thessaloniki untuk memprotes pembunuhan anak-anak Palestina oleh Israel di Gaza.
Para pengunjuk rasa menyerukan komunitas internasional, khususnya Uni Eropa, untuk segera mengambil tindakan dan tidak berdiam diri dalam menghadapi “pembantaian Israel yang merupakan genosida.”
Demonstrasi tersebut juga mencakup pembagian selebaran yang bertuliskan: "Rakyat Palestina tidak sendirian... Seluruh pekerja dan masyarakat harus bersatu dalam satu front tunggal untuk perdamaian dan kebebasan."