Ketua Harian DPP Gerindra sekaligus Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad menanggapi deklarasi dukungan untuk pemerintah yang dari Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
Dasco mengatakan partainya menyambut baik dukungan ini. Ia mengatakan Presiden Prabowo Subianto memang membutuhkan dukungan berupa kritik yang membangun.
“Jadi, kita pertama menyambut baik dari PDIP yang mendukung pemerintah Prabowo. Karena, walaupun kemudian saya menyimak juga di pidato Bu Mega ya, mendukung itu kemudian bukan berarti kemudian tidak ada kritik yang membangun,” kata Dasco saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/8).
Dengan posisi PDIP sebagai penyeimbang, Dasco menilai jalannya pemerintahan akan lebih baik ke depannya.
Dasco mengatakan bahwa dukungan terhadap pemerintah sebenarnya sudah disuarakan Presiden ke-5 RI itu jauh sebelum penyelenggaraan Kongres PDIP ke VI di Bali.
Sehingga menurut Dasco, dukungan ini tidak bisa dikaitkan dengan bebasnya Sekjen PDIP Hasto Kristyanto sebelum Kongres PDIP berlangsung.
“Saya pikir tidak ada kaitannya. Karena memang jauh dari sebelum acara di Bali, dalam beberapa pertemuan, Bu Mega sudah menyampaikan juga bahwa program-program yang baik tentunya Akan didukung oleh PDIP dan kemudian PDIP juga akan memberikan saran dan masukan untuk beberapa hal yang mungkin belum pas,” katanya.
Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri menegaskan tidak ada istilah oposisi dan koalisi dalam sistem presidensial yang dianut di Indonesia. Megawati menyebut, demokrasi di Indonesia bukan demokrasi blok kekuasaan.
"Dalam ruang demokrasi kita, ini saya ulangi untuk diingat, dalam sistem presidensial seperti yang kita anut tidak, tidak, tidak dikenal istilah oposisi dan koalisi. Demokrasi kita bukan demokrasi blok-blokan kekuasaan, melainkan demokrasi yang bertumpu pada kedaulatan rakyat dan konstitusi itu paling tinggi, lho, jangan kalian ubah-ubah," kata Megawati dalam pidato penutupan Kongres ke-VI PDIP di Bali Nusa Dua Convention Center, Sabtu (2/8).
Atas dasar itu, Megawati menyatakan PDIP tidak memposisikan diri sebagai oposisi maupun tidak membangun koalisi semata-mata demi kekuasaan. Sebab, PDIP adalah partai yang berdiri di atas kebenaran dan merupakan partai penyeimbang.
"Kita adalah partai ideologis yang berdiri di atas kebenaran, berpihak pada rakyat sebagai partai penyeimbang demi menjaga arah pembangunan nasional tetap berada pada rekonstitusi dan kepentingan rakyat banyak," tuturnya.