
KETIKA para ilmuwan berbicara tentang dunia lain yang mungkin pernah memiliki kehidupan, biasanya perhatian tertuju pada Mars atau bulan es milik Jupiter dan Saturnus.
Keduanya menunjukkan tanda adanya air serta kemungkinan memiliki kondisi kimia yang mendukung kehidupan.
Namun, ada satu objek kecil di sabuk asteroid yang tak kalah menarik, yaitu Ceres. Sekilas, Ceres tampak seperti bongkahan es raksasa yang dingin dan sepi.
Tapi, penelitian terbaru mengungkap bahwa masa lalunya bisa jadi jauh lebih “hidup” dari yang dibayangkan.
Sebuah studi yang diterbitkan dalam jurnal Science Advances menemukan bahwa miliaran tahun lalu, Ceres mungkin memiliki bahan-bahan utama untuk mendukung kehidupan, seperti air, molekul organik, dan energi kimia.
Unsur-unsur ini mirip dengan kondisi yang memungkinkan mikroba bertahan hidup di Bumi.
Sekitar 2,5 miliar tahun lalu, bebatuan di dalam Ceres perlahan melepaskan panas. Panas ini bisa saja membuat air bawah tanah tetap hangat, lalu membentuk area mirip ventilasi panas.
Di Bumi, ventilasi semacam itu terdapat di dasar laut dan menjadi rumah bagi berbagai makhluk hidup kecil.
Salah seorang penulis dari jurnal ini, Sam Courville menjelaskan bahwa di Bumi percampuran air panas dari bawah tanah dengan lautan sering kali menciptakan kondisi yang sangat kaya energi kimia dan bisa menjadi sumber makanan bagi mikroba.
“Di Bumi, ketika air panas dari bawah tanah bercampur dengan lautan, itu ibarat pesta energi kimia untuk mikroba,” jelas Sam Courville.
Penelitian ini melanjutkan temuan dari misi wahana antariksa Dawn milik NASA yang mengorbit Ceres antara 2015 hingga 2018. Dawn menemukan bercak terang di permukaan Ceres, yang ternyata adalah endapan garam sisa air bawah tanah.
Selain itu, molekul karbon organik, yaitu sebagai unsur penting bagi kehidupan juga berhasil terdeteksi. Meski saat ini Ceres terlalu dingin, tanpa udara, dan sebagian besar airnya tersimpan sebagai es asin di bawah tanah, kondisinya miliaran tahun lalu tampaknya berbeda.
Para ilmuwan berpendapat bahwa Ceres pernah menjadi salah satu tempat paling layak huni di Tata Surya, meski bukti kehidupan belum ditemukan.
Sumber: BBC