
LOLAK – Bupati Bolaang Mongondow (Bolmong), Yusra Alhabsyi, meresmikan Kantor Perusahaan Daerah (Perumda) Gadasera, BUMD milik Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bolmong, Minggu (27/7).
Pada peresmian itu, Bupati berharap, kehadiran Perumda Gadasera akan menjadi semangat baru dalam mendorong sektor perekonomian di Kabupaten Bolmong tumbuh dan berkembang dengan baik.
“Ini merupakan semangat baru dari kami pemerintah untuk meningkatkan perekonomian di Bolaang Mongondow. Tugas dan kewenangan ini kami serahkan ke Perumda Gadasera, meski modal dasar hanya berupa SK. Harapannya, perusahaan ini tumbuh dengan inovasi dan kreativitas,” kata Yusra.
Ia juga mengungkapkan harapan agar Perumda Gadasera mampu menghidupkan kembali kejayaan sektor usaha daerah yang pernah eksis 20 tahun lalu, sekaligus mengoptimalkan lahan HGU yang ada, demi kepentingan masyarakat terutama para petani.
“Kemarin saya sudah bertemu dengan salah satu investor, semoga dapat menunjang pendapatan masyarakat Bolaang Mongondow,” katanya.
Sementara itu, Direktur Utama Perumda Gadasera, Irawan Paputungan, memaparkan berbagai program strategis yang tengah disiapkan, termasuk proses harmonisasi administrasi sebelum penandatanganan akta notaris, kerja sama pengiriman barang, hingga program penghijauan.
Menurutnya, jajaran direksi menargetkan pada 2025 akan menanam 10.000 bibit kelapa varietas Bido dari Halmahera. Dia juga mengaku sudah berkoordinasi dengan Balai Palma untuk melakukan penanaman kembali bibit unggul di wilayah tersebut.
"Perumda Gadasera juga menggandeng Bank Indonesia untuk program pemanfaatan lahan bagi penanaman bawang merah di Sulawesi Utara, yang diharapkan mampu membantu menekan laju inflasi," ujar Irawan.
Lebih lanjut, Irawan membeberkan target penyediaan 500 surveyor guna mengidentifikasi lahan potensial dalam pengembangan kelapa dan jagung di wilayah Bolmong. Data tersebut nantinya akan menjadi dasar pengembangan sektor pangan di kabupaten ini.
“Semoga Bolaang Mongondow menjadi sentra perekonomian di Sulawesi Utara,” ujarnya kembali dengan nada optimistis.
Penulis: Rama Fatah