Berkaca dari Kasus Wamenaker, Jadi Peringatan Bagi Pejabat yang Gemar Pencitraan

3 hours ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Immanuel Ebenezer saat sidak ke salah satu pabrik di Surabaya beberapa waktu lalu. Foto: Istimewa

Immanuel Ebenezer ditetapkan oleh KPK sebagai tersangka kasus dugaan pemerasan terkait pengurusan sertifikat K3 di lingkungan Kemnaker. Ia ditetapkan sebagai tersangka bersama 10 orang lainnya.

Kasus Immanuel Ebenezer Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) itu seolah menjadi gambaran betapa culasnya pejabat publik di tengah situasi perekonomian yang tidak menentu.

"Ekonomi ini artinya tidak hanya pekerja ya, termasuk pengusaha yang kemudian diperas. Sehingga kemudian barang yang disita oleh KPK ini luar biasa banyak, deretan mobil mewah, motor mewah, dan aset-aset yang diduga dari hasil pemerasan," kata Satria Unggul Wicaksana Pakar Hukum dari Fakultas Hukum (FH) Universitas Muhammadiyah Surabaya (UMSurabaya), dalam keterangannya seperti dikutip Basra, Kamis (28/8).

Hal tersebut, kata dia, sekaligus menunjukkan bahwa masih ada pejabat yang ketika di depan publik seolah-olah melindungi rakyat, tapi ketika di belakang sangat culas.

"Karena Ebenezer membangun citra populis dengan gaya blusukannya ke perusahaan-perusahaan. Termasuk yang ada di Surabaya dan di berbagai wilayah, yang dalihnya, front stage-nya adalah membela buruh, tapi ternyata di sana terjadi pemerasan, kalau di kasusnya terkait dengan sertifikat kesehatan dan keselamatan kerja (K3)," jelasnya.

Ia memandang, fenomena kasus Immanuel Ebenezer tidak mengejutkan, tapi memprihatinkan. Pejabat dengan gaya populis menurutnya bisa mengaburkan fakta bahwa pejabat dianggap baik jika melakukan pencitraan.

"Ternyata pemimpin-pemimpin populis atau pemerintahan yang populis itu juga menyimpan satu masalah serius, termasuk praktik korupsi dan tidak transparan. Hal ini dibuktikan dengan apa yang terjadi di Ebenezer atau mungkin pejabat-pejabat lain yang mungkin belum ketahuan atau yang sudah ketahuan mengenai kasus korupsi," ujarnya.

Meski saat ini berada di era digital, dan pejabat harus mengisi ruang digital tersebut, namun ia menegaskan bahwa kerja nyata harus lebih banyak daripada pencitraannya.

"Ini menjadi preseden buruk. Kita perlu simak bagaimana KPK untuk meraih aktor-aktor yang mungkin aktor di baliknya, termasuk intellectual dader," ucapnya.

"Kita mendorong agar KPK terus kuat, walaupun kita tahu KPK di masa-masa ini juga cukup berat karena situasinya KPK di bawah kekuasaan Presiden. Tapi kita percaya bahwa KPK dapat bekerja secara independen dan mengejar aktor-aktor yang terlibat dalam kasus korupsi ini," tandasnya.

Read Entire Article