REPUBLIKA.CO.ID, MADRID — Petugas pemadam kebakaran di Spanyol, Portugal, Yunani, Turki, dan Balkan berjuang melawan kebakaran hutan pada Selasa (12/8/2025), di tengah gelombang panas yang mendorong suhu di atas 40 derajat Celsius di sejumlah wilayah Eropa.
Pemanasan global membuat kawasan Mediterania mengalami musim panas yang lebih panas dan kering, kata para ilmuwan, dengan kebakaran hutan meningkat setiap tahun dan kadang berubah menjadi “pusaran api”.
“Kami sedang dimasak hidup-hidup, ini tidak bisa terus berlanjut,” kata Wali Kota Alexandre Favaios di Portugal, saat tiga kebakaran terjadi bersamaan.
Di pinggiran Madrid, Spanyol, kebakaran menewaskan seorang pria yang bekerja di kandang kuda dan merambat ke beberapa rumah serta peternakan, sebelum akhirnya berhasil dipadamkan pada Selasa. Di Albania, seorang pria tewas akibat kebakaran, sementara di Catalonia timur, Spanyol, seorang pekerja musiman asal Hungaria berusia 61 tahun diduga meninggal akibat panas saat memetik buah di Lleida.
Di pegunungan Kuci, timur laut Podgorica, Montenegro, seorang tentara tewas dan satu lainnya luka parah setelah truk tangki air yang mereka operasikan terbalik, kata Kementerian Pertahanan.
Di Tarifa, ujung selatan Semenanjung Iberia, pengunjung pantai dan koki selebritas Jose Andres merekam kobaran api dan asap hitam di perbukitan di atas vila bercat putih. Lebih dari 2.000 orang dievakuasi saat api—yang diduga berasal dari hutan eukaliptus dan pinus—menyebar. Helikopter menyiram api dengan air laut.
Pihak berwenang di Albania, Montenegro, Jerman, Spanyol, Italia, dan Prancis mengeluarkan berbagai peringatan panas. Di Spanyol, suhu mencapai 44°C di beberapa wilayah, menurut layanan meteorologi AEMET, dengan curah hujan minim dan angin kencang yang memperburuk risiko kebakaran.
sumber : REUTERS