Menyusui merupakan momen yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup seorang bayi, terutama di 6 bulan pertamanya atau ASI eksklusif, kemudian dilanjutkan sampai usia dua tahun atau lebih. Demi bisa memberikan ASI yang dibutuhkan bayi, banyak ibu yang mencoba berbagai cara agar bisa mencukupi kebutuhan tersebut, misalnya dengan memompa ASI agar bisa menjaga produksi ASI hingga mengonsumsi ASI booster untuk membuat produksinya lebih melimpah.
Untuk mencukupi semuanya, maka seorang ibu harus mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli peralatan hingga vitamin yang dibutuhkan. Ada yang membeli dengan harga yang tidak murah agar bisa menghasilkan kualitas terbaik. Dan tidak jarang, bila dijumlah totalnya pun mungkin akan sama dengan ibu yang bayinya butuh dibantu dengan susu formula.
Jadi, apakah benar menyusui bayi pun juga tidak kalah mahal dengan bayi yang diberi susu formula?
Biaya Menyusui Itu Mahal, Apa Kata Dokter?
Nah Moms, dalam proses menyusui, salah satu faktor kesuksesan yang harus diperhatikan adalah apakah berat badan si kecil bertambah sesuai usianya atau tidak. Jadi, ketika bayi bertumbuh kembang sesuai dengan usianya, maka manfaat menyusui menjadi tepat sasaran.
"Harapannya, bayi itu jarang sakit. Jadi kalau kita bilang [menyusui] mahal, tapi kalau bayinya jarang sakit, jarang ke rumah sakit, jadi tentunya akan lebih murah. Jadi menilainya tidak bisa hanya jangka pendek. Karena memberikan susu formula tetap harus ada waktu [pembuatan] yang digunakan," tutur Dokter Spesialis Anak, Dr. dr. Klara Yuliarti, Sp.A, Subsp NPM, dalam acara Bunda Parenting Convention yang digelar BMHS di Jakarta Pusat, Sabtu (2/8).
dr. Klara mengingatkan pesan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang selalu menekankan pentingnya pemberian ASI, terutama di negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sebab, ketika memberikan ASI, seorang ibu harus menyiapkan berbagai peralatan menyusui yang juga tidak kalah mahal, misalnya botol susu yang jumlahnya lebih dari satu hingga merek susu formula yang cocok dengan kondisi si kecil.
Di sisi lain, bayi yang menyusu langsung dari ibunya juga akan mendapat berbagai manfaat, misalnya bonding dan mencegah berbagai penyakit. Ibu pun juga memiliki banyak momen untuk bisa mengajak bayinya mengobrol selama proses menyusui.
"Jadi suara ibu, lagu, semua bahasa kasih sayang itu stimulus untuk otak bayi agar berkembang. Sehingga, investasi yang tidak bisa dinilai itu adalah investasi kecerdasan," ujar dr. Klara.
Lantas, Perlu Enggak Ibu Menyusui Minum ASI Booster?
ASI booster cukup banyak dikonsumsi ibu menyusui sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan produksi dan kualitas ASI, hingga memenuhi kebutuhan gizi ibu maupun bayinya. Di pasaran, berbagai merek ASI booster dijual dengan menawarkan kandungan-kandungan yang diklaim bisa meningkatkan suplai ASI. Dan tidak jarang, harganya pun juga cukup menguras dompet.
Tetapi, apakah ASI booster benar-benar dibutuhkan oleh seorang ibu menyusui?
Menurut dr. Klara, hasil penelitian tentang manfaat ASI booster pun masih bervariasi, Moms. Sejauh ini, domperidone diduga dapat bermanfaat sebagai galactagogue untuk meningkatkan produksi ASI pada ibu menyusui. Namun, pemberiannya pun juga harus sesuai dengan rekomendasi dokter.
Bagaimana dengan ASI booster yang mengandung bahan-bahan herbal? dr. Klara menyebut boleh-boleh saja ibu menyusui mengonsumsinya.
"Selama tidak mengandung zat yang berbahaya, silakan minum galactagogue atau ASI booster. Karena memberikan rasa percaya diri [ibu] dan dipengaruhi juga oleh faktor psikologis," ucap dr. Klara.
Ia mengingatkan, butuh atau tidaknya ASI booster dikembalikan lagi kepada masing-masing ibu. Selama ibu meyakini bisa mencukupi kebutuhan nutrisi yang dibutuhkan dirinya maupun sang bayi lewat makanan yang dikonsumsi setiap hari, maka ASI booster tidak diperlukan.