INFO NASIONAL – Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah resmi memasuki usia ke-23 tahun. Perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) tahun ini menjadi momentum penting dalam meneguhkan arah pembangunan daerah dengan mengusung tema besar: "Bersama Semangat Lewu Hante, Mewujudkan Barito Timur yang Sejahtera, Elegan, Gigih, Amanah, dan Harmonis (SEGAH)".
Peluncuran logo dan tema HUT ke-23 ini ditetapkan melalui Keputusan Bupati Barito Timur Nomor: 400/.14/48/VI/PROKOPIM/2025, dan ditujukan kepada seluruh perangkat daerah, camat, lurah, kepala desa, serta instansi vertikal di wilayah tersebut.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Bupati Barito Timur M. Yamin, logo bukan sekadar simbol seremonial, melainkan representasi nilai-nilai, cita-cita, dan arah pembangunan ke depan.
“Logo ini menjadi wujud semangat kita membangun Bartim yang SEGAH – Sejahtera, Elegan, Gigih, Amanah, dan Harmonis. Ini adalah penggambaran dari cita-cita bersama seluruh masyarakat Barito Timur,” ujar Bupati Yamin saat membuka acara, Senin, 14 Juli 2025 lalu.
Logo HUT ke-23 Barito Timur sarat makna budaya, ekonomi, dan alam. Elemen visual seperti Burung Tingang, Gunung Perak, Rumah Betang Lewu, serta ornamen etnik Dayak melambangkan kehormatan, kemakmuran, persatuan, dan kekayaan seni budaya daerah. Sementara unsur ekonomi tergambar dari pabrik CPO, perkebunan sawit, kebun karet, stickpile batubara, dan lahan persawahan.
Tak kalah penting, hadir pula simbol danau dan air sebagai potensi sumber daya perairan. Warna-warna dalam logo juga memiliki makna mendalam: hijau untuk kesuburan, merah untuk semangat dan keberanian, hitam melambangkan kekayaan sumber daya alam, serta biru mencerminkan kekayaan air dan perikanan.
Slogan "Barito Timur SEGAH Menuju Kalteng Berkah, Kalteng Maju" menjadi penanda arah pembangunan yang berkepribadian, tangguh, dan berdaya saing tinggi. Subtema HUT kali ini menekankan sinergi kolektif dalam menciptakan masyarakat yang sejahtera, adaptif, dan menjunjung nilai-nilai budaya serta tata kelola yang berintegritas.
Peringatan HUT dimeriahkan dengan penampilan 1.000 penari dari berbagai suku di Indonesia, atraksi budaya, dan puncak acara yang dihadiri oleh tokoh-tokoh penting seperti Wakil Bupati Adi Mula Nakalelu dan Pj. Sekretaris Daerah, Misnohartaku.
“Mari kita songsong HUT Barito Timur dengan Semangat Lewu Hante, semangat persaudaraan dan gotong royong. Kita wujudkan Bartim SEGAH yang benar-benar terasa manfaatnya bagi seluruh masyarakat.” ujar Bupati Yamin.
Lewu Hante sendiri berarti “desa besar” atau “rumah betang”, sebagai simbol filosofi hidup komunal, kebersamaan, dan ketaatan pada nilai adat. Filosofi ini menjadi fondasi dalam membangun Barito Timur yang inklusif dan berkelanjutan.
Perayaan HUT ke-23 ini bukan sekadar peringatan usia. Ini adalah refleksi perjalanan, penguatan jati diri, dan langkah menuju masa depan yang lebih baik bagi seluruh masyarakat Barito Timur.(*)