
Belajar merupakan hasil interaksi individu dengan lingkungan. Tidak hanya sekadar menghafal, belajar adalah proses yang menyeluruh, dalam hal ini meliputi sejumlah aspek.
Proses belajar merupakan salah satu materi Pelatihan Experiential Learning pada program Pendidikan Profesi Guru (PPG) 2025. Diambil dari Buku Ajar Manajemen Sumber Daya Manusia Pendidikan, Muhamad Suhardi (2022:43), PPG adalah program pendidikan yang diselenggarakan untuk mempersiapkan lulusan sarjana S1 yang memiliki bakat dan minat menjadi guru.
Belajar adalah Proses yang Menyeluruh, Dalam Hal ini Meliputi Sejumlah Aspek

Proses Belajar menjadi tema soal latihan pemahaman Modul 2, untuk materi Pembelajaran Sosial Emosional Topik 3 Experiential Learning PPG Tahun 2025. Belajar adalah proses yang menyeluruh, dalam hal ini meliputi sejumlah aspek sebagai berikut.
Penjelasan:
1. Kognisi
Kognisi adalah proses berpikir, memahami, mengingat, dan memecahkan masalah. Beberapa contoh dari kognisi yang bisa diterapkan antara lain menghafal konsep, dan menyusun argumen logis.
2. Emosi
Secara umum, emosi merupakan perasaan yang memengaruhi motivasi, minat, dan sikap terhadap belajar. Contoh emosi, seperti rasa percaya diri, semangat, atau stres saat belajar.
3. Persepsi
Persepsi merupakan suatu cara individu menafsirkan dan memahami stimulus dari lingkungan. Salah satu contoh persepsi, yaitu menangkap makna sebuah penjelasan atau interpretasi simbol.
4. Perilaku
Perilaku merupakan tindakan nyata sebagai respons terhadap hasil belajar. Contoh nyata dari perilaku, yaitu mampu mempraktikkan keterampilan setelah mempelajarinya.
Fungsi Sistem Kognisi dalam Aspek Pembelajaran

Sistem kognisi dalam aspek belajar memiliki beberapa fungsi. Fungsi sistem kognisi adalah sebagai berikut.
1. Pengertian
Dalam teori kognisi, pengertian dapat terjadi apabila suatu kognisi baru dihubungkan dengan sistem kognisi yang sudah ada. Kognisi ini nantinya akan membentuk atribut-atribut tertentu. Namun, tetap tergantung pada bagaimana ia berinteraksi dengan satu atau lebih sistem kognitif.
2. Emosi
Interaksi yang terjadi antara kognisi dan sistem kognitif tidak hanya memberikan pengertian pada kognisi saja, tetapi juga bisa memberi berbagai konsekuensi dalam bentuk perasaan. Contohnya, seperti perasaan senang dan tidak senang, baik atau buruk, dan lain sebagainya.
3. Motivasi
Relevansi teori kognitif untuk menganalisa dan memahami perilaku manusia yang paling mudah diamati terletak pada motivasi dari perilaku seorang individu. Hal ini dapat terjadi karena beberapa alasan, seperti:
Perilaku bukan hanya terdiri dari tindakan-tindakan yang terbuka saja, tapi bisa juga berupa faktor-faktor internal, seperti berpikir, emosi, persepsi, dan kebutuhan.
Perilaku dapat dihasilkan oleh adanya ketidakselarasan yang timbul dalam struktur kognitif.
Baca juga: Cara Mengakomodasi Gaya Belajar Peserta Didik sebagai Individu yang Unik
Secara umum, belajar adalah proses yang menyeluruh, dalam hal ini meliputi aspek kognisi, emosi, persepsi, dan perilaku. Oleh karena itulah, belajar akan melibatkan pembentukan sikap, pengembangan keterampilan, dan perubahan perilaku secara keseluruhan. (DK)